Lihat ke Halaman Asli

Garvin Goei

Psikolog, Akademisi, Penyuka Budaya

Mengenal Overthinking dan Cara Mengatasinya

Diperbarui: 12 November 2022   13:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar:  https://pixabay.com/photos/girl-woman-female-ginger-red-6920633/

Beberapa hari yang lalu, ada yang mengirim pesan ke akun Instagram saya, yang kurang lebih bunyinya sebagai berikut:

"Bagaimana cara mengatasi overthinking?"

Berhubung saya sedang sangat sibuk dengan pekerjaan beberapa hari itu, saya hanya membaca pesan tanpa membalasnya. Maksud saya, karena pertanyaan ini sulit dan tidak bisa dijawab secara singkat, saya mau menunggu saya agak santai dulu baru membalas. Tapi beberapa hari kemudian, setelah saya cari kembali, ternyata pesan tersebut sudah dihapus oleh pengirimnya.

Sebagai cara untuk memaafkan diri sendiri, saya akan menulis tentang overthinking dan cara mengatasinya.

Overthinking, sesuai dengan namanya, merupakan pemikiran yang berlebihan tentang suatu hal. Biasanya kita memikirkannya terus-menerus dan disertai dengan emosi yang negatif, seperti cemas atau menyesal. Overthinking membuat kita tidak produktif, dan lebih berfokus pada masalah daripada solusi; oleh sebab itu, overthinking tergolong merugikan dan tidak bermanfaat.

Overthinking sering dialami oleh sebagian besar orang, dan Anda tidak serta-merta mengalami gangguan mental bila sedang overthinking (banyak orang yang datang kepada saya dan bertanya, "Apakah saya mengalami gangguan jiwa? Sebab saya sering overthinking"). Tetapi overthinking yang sangat parah dapat menyebabkan gangguan kecemasan, bahkan depresi. Maka dari itulah kita perlu belajar untuk menanganinya.

Mengenali Overthinking

Kita bisa mengenali bahwa diri sedang overthinking jika kita telah menghabiskan terlalu banyak waktu untuk memikirkan kejadian di masa lalu, atau mengkhawatirkan masa depan, atau menimbang-nimbang pilihan yang harus diambil. Selain itu, jika kita terus-menerus membayangkan hal-hal buruk dari sebuah situasi, ini juga bisa menjadi indikasi bahwa kita sedang overthinking.

Overthinking berasal dari pemikiran atau pemaknaan yang tidak rasional dari sebuah situasi. Aaron Beck, penemu metode Cognitive Behavioral Therapy, menyebut pemikiran dan pemaknaan yang tidak rasional ini sebagai "cognitive distortions" (distorsi kognitif), dan distorsi ini yang membuat kita memandang situasi dengan cara yang buruk, tidak akurat, dan memicu permasalahan psikologis.

Ada beberapa jenis distorsi dalam pemikiran yang membuat kita overthinking, yaitu:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline