Lihat ke Halaman Asli

Daud M Nur

Wartawan

Nasib Tukang Becak di Tembilahan Ketika Ojol Hadir

Diperbarui: 13 Januari 2020   13:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengayuh becak Haris (82 tahun) saat diwawancarai |dokpri

Seorang tukang becak tampak lesu diatas becak tua yang sudah puluhan tahun digunakannya untuk mengais rezeki menghidupi keluarga.Ia bernama Haris sudah berumur 82 tahun, kulitnya tampak mengeriput termakan usia ditambah lagi terkena sengatan matahari saat menunggu para penumpang, berharap menggunakan jasa transportasi roda tiganya yang sudah reyot.

Haris warga Pintu Air Kelurahan Tembilahan Kota mengaku sudah 50 tahun berprofesi menjadi tukang becak, pukul 05.00 Wib subuh ia sudah mengayuh becaknya berkeliling Tembilahan mencari penumpang. Target penumpang Haris dari kalangan ibu-ibu yang akan berbelanja ke pasar. Itupun kata Haris, ibu-ibu sudah banyak menggunakan kendaraan sendiri dan menggunakan jasa ojek.

Menjelang matahari terbit, Haris terus berkeliling Tembilahan mencari penumpang. Jika sudah pukul 08.30 Wib, Haris sudah mangkal di pelabuhan pelabuhan berharap dapat penumpang dari daerah menggunakan jasanya. Namun saat ini masyarakat lebih tertarik menggunakan sepeda motor dari pada becak.

Padahal becak di Tembilahan mempunyai sejarah, sempat menjadi transportasi primadona warga Indragiri Hilir zamannya. Namun dengan perkembangan zaman saat ini, tranportasi ini semakin kurang peminat.

"Sudah sangat kurang peminatnya. Orang lebih memilih menggunakan ojek," kata Haris.

Ungkapan yang sama disampaikan oleh Ismail (40 tahun) warta Jalan Kembang, mengaku sudah 20 tahun bekerja sebagai tukang becak. Ismail hanya mampu mendapatkan menumpang satu atau dua orang perhari, itupun penumpangnya membawa banyak barang baru menggunakan jasa becak.

"Perhari paling paling dapat 15.000, paling banyak 30.000," ungkap Haris

Ismail lebih muda dari pada Haris yang sudah berumur, sudah tentu masyarakat memilih tukang becak yang masih gagah. Saat mewawancarai warga, mereka lebih memilih tukang becak yang kuat dari pada tukang becak tua, menurutnya tidak tega saat menggunakan jasa tukang becak sudah berumur.

Ini salah satu pemicu kenapa Haris kurang mendapatkan penumpang. Kebanyakan para penumpang lebih memilih tukang becak yang lebih muda dan kuat mengayuh becaknya, apalagi Kota Tembilahan berjulukan kota seribu parit, memiliki banyak tanjakan jembatan.

PENUMPANG MINIM, BECAK DI TEMBILAHAN ALIH FUNGSI JADI PENGANGKUT BARANG
Saat ini penumpang becak sangat minim, eksistensi becak perlahan hampir punah. Fungsi becak sekarang hanya sekedar untuk mengangkut barang-barang, bukan lagi jasa angkutan manusia.

Hal ini dibuktikannya dengan minimnya penumpang becak. Warga seakan terpaksa menggunakan jasa becak ketika membawa barang tidak memungkinkan menggunakan ojek yang lebih praktis dan cepat. Becak jadi alternatif transportasi afektif membawa berang belanjaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline