Lihat ke Halaman Asli

Favian Zaki Rizqullah

22107030110 (Mahasiswa aktif UIN Sunan Kalijaga)

Sejarah Panggung Krapyak

Diperbarui: 13 Mei 2023   00:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber:PANGGUNG KRAPYAK Wisata Budaya Tempo Dulu Mei 2023 (travelspromo.com) 

Panggung Krapyak atau Kandang Menjangan sebuah bangunan yang termasuk ke dalam Garis Imajiner Pantai Selatan  Kraton Jogja dan Gunung Merapi, berbentuk menyerupai kubus sering disebut-sebut horor dan terletak di-daerah Kota untuk saat ini. Bangunan apakah sebenarnya ini ??

Disebutkan bahwa daerah Krapyak yang sekarang begitu sangat ramai dan padat penduduk ini dahulunya adalah hutan yang disebut sebagai "Hutan Krapyak" menurut kemendikbud Krapyak berarti cagar alam untuk perburuan jadi Hutan Krapyak adalah hutan yang dilindungi oleh penguasa sebagai tempat untuk berburu binatang.

Sejarah Krapyak sebagai tempat berburu, ternyata sudah dimulai sejak masa Panembahan Senopati. Awal mula pendiri Kerajaan Mataram Islam Beliau biasa berburu bersama puta beliau yang bernama Raden Mas Jolang yang kelak menjadu penerus beliau bergelar "Prabu Hanyokrowati" bahkan dalam sejarah disebutkan jika Prabu Hanyokrowati wafat dalam kegiatan berburu sehingga mendapat gelar Panembahan Seda Ing Krapyak, akan tetapi Panggung Krapyak atau Kandang Menjangan baru dibangun pada masa Pangeran Mangkubumi atau "Sri Sultan Hamengkubuwono" pertama Panggung Krapyak dibangun sekitar tahun 1760 M, dengan fungsi sebagai pos berburu sekaligus sebagai daerah pertahanan dari binatang buas.

Panggung Krapyak yang menyerupai kotak ini memiliki ukuran luas dari 17;6 meter kali 15 meter dan tinggi 10 meter. Bangunan ini cukup unik karena di setiap sisi memiliki sebuah pintu dan dua buah jendela di kanan dan kirinya, dahulu selain sebagai tempat berburu konon Panggung Krapyak juga digunakan sebagai pos pengintaian dengan tinggi bangunan yang melebihi sekitarnya pergerakan musuh dari arah selatan juga bisa terpantau dengan jelas.

Penduduk di sekitar Panggung Krapyak dan para peneliti juga berasumsi bahwa dahulu pada sejak abad ke 18 masehi bangunan ini dikelilingi oleh pagar berupa tembok sisa sisa struktur tembok tersebut berada di sisi arah selatan dan arah barat Panggung Krapyak, sayang nya struktur tersebut tidak dapat di lihat lagi karena kini sudah tertutup warung warung dan rumah rumah warga.

Nahh selain dari sisi sejarah bangunan ini juga banyak dikaitkan dengan cerita cerita horor yang mengitarinya, ada yang tahu ada cerita apa saja di bangunan ini??

Panggung Krapyak dulu tak sebagus saat ini. Bersih dan terlihat artistik dengan sorotan lampu taman. Bangunan cagar budaya yang menjadi salah satu sumbu filosofi ini dulu kurang terawat, kumuh, dan angker.

"kalau angker iya, betul betul angker," kata Pujo Suwasono, warga Krapyak Kulon, Panggungharjo, Sewon, Bantul saat ditemui Radar Jogja di rumahnya.

MENGALAMI SENDIRI: Pujo Suwasono mengaku pernah diganggu saat lewat malam hari di sekitar Panggung Krapyak sekitar tahun 1990, Ia berputar sampai tiga kali hingga akhirnya bisa "keluar" menuju rumahnya.

Abdi dalem Keraton Jogja 1970 sampai 2020 ini menceritakan pengalaman keangkeran atas bangunan itu. Salah satu nya pernah mengalami saat melintas di bundaran bangunan itu, mobil yang di kendarai secara sadar terus berputar selama tiga kali tanpa berhenti. Itu terjadi sekitar tahun 1990 saat pulang dari berkerja malam hari. "saya sadar saya berputar kok mau lihat jalan ke arah utara tidak kelihatan. Terus saya berhenti, jalan lagi akhirnya nembus sampai jalan ke utara" ujarnya si Abdi.

Tidak hanya itu, dia melihat orang tua yang dikenalinya tinggal di sekitar Panggung Krapyak seperti berjalan membungkuk menggendong seseorang pada tahun 1960 an. Saat itu masih terdapat pohon randu alas. Suatu ketika ingin menebang pohon itu, tapi tidak kunjung berhasil di tebang karena tidak bisa. "Akhirnya kata nya yang menunggu di situ di pindahkan dulu oleh orang tua tadi ke Kandang Menjangan," cerita laki laki 70 tahun ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline