Lihat ke Halaman Asli

Pelunturan Tradisi Kemanusiaan: Konsekuensi Revolusi Industri 4.0

Diperbarui: 27 Januari 2020   02:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Indonesia merupakan negara yang beragam mulai dari ras, suku, budaya,  agama,  dan lain-lain.  Selain itu, indonesia juga memiliki banyak sekali tradisi-tradisi yang diwariskan dari nenek moyang  sejak jaman kerajaan dan jauh sebelum itu yang sampai saat ini masih kita temukan terutama di daerah-daerah yang masih kental akan kebudayaannya.  Seperti tradisi sesajen di daerah bali,  tradisi ngalabuh di daerah tangerang banten,  tradisi seba baduy,  di daerah rangkas, banten,  dan masih banyak lagi mulai dari sabang sampai merauke.  

Dengan keberagaman tradisi,  budaya,  suku,  ras,  agama, dll  menjadikan indonesia sebagai negara yang majemuk yang memancarkan keindahan atas keberagaman dan persatuan yang di satukan dalam bingkai pancasila dengan simbol bhineka tunggal ika. Keberagaman yang ada pun membentuk indonesia sebagai negara yang memiliki ciri tersendiri yang tidak hanya dikenal dan dilakukan oleh bangsa Indonesia saja,  manca negarapun mengetahui bahkan menjadikan indonesia sebagai cerminan dan contoh yang baik dalam kehidupan sosial yakni sikap keramah tamahan yang tinggi.  

Keramah tamahanan yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia salah satu indikator keberhasilannya berawal dari tradisi silaturahmi yang benar-benar dijaga oleh masyarakat indonesia.  Hal tersebut membuat iri para negara-negara di dunia karena walau memiliki keberagaman,  indonesia masih mampu menjaga persatuan dalam bingkai pancasila. Hal tersebut menjadikan negara-negara yang iri tersebut menggunakan segala cara untuk memecahkan persatuan yang dibangun dalam masyarakat Indonesia salah satunya dengan memanfaatkan era revolusi Industri 4.0.

Digitalisasi efek industri 4.0 selain memberikan dampak positif bagi bangsa Indonesia terutama dalam mempermudah pekerjaan,  digitalisasi pun sangat berefek terhadap tradisi kemanusiaan yang dibangun oleh bangsa Indonesia yakni tradisi keramah tamahan yang berakar dari kegiatan silaturahmi yang terjaga.  Sejak muncul dan berkembangnya digitalisasi efek era revolusi industri 4.0 di Indonesia,  kegiatan silaturahmi yang terjaga pun berbelok arah,  akibat digital yang serba cepat,  hal tersebut melunturkan kegiatan silaturahmi dan berimbas terhadap tradisi keramah tamahan. Banyak sekali kasus yang terjadi yang menandakan akan lunturnya tradisi kemanusiaan di Indonesia. 

Salah satu contohnya adalah kasus yang terjadi pada generasi millenial yang merupakan investasi terbesar bangsa Indonesia yakni lwbih senang dan sering menggunakan Hp nya bahkan mampu dan kuat menggunakan hp nya selama 24 jam dibanding kegiatan-kegiatan yang mampu memperkuat silaturahmi sesama masyarakat seperti main mainan tradisonal (kelereng,  karet,  batu,  ban,  engklak,  dll), gotong royong,  makan bersama, dan kegiatan-kegiatan lainnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline