Lihat ke Halaman Asli

Farid Kamal

Mahasiswa

Peran Usaha Industri Tahu pada Pemberdayaan Masyarakat

Diperbarui: 6 Juli 2023   14:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1 : Tahu yang sudah dicetak dan sedang dijemur, dok. pribadi

Kedelai adalah jenis kacang yang memiliki banyak manfaat dan khasiat didalamnya. Salah satu jenis kacang ini dapat diolah menjadi berbagai macam olahan seperti tahu, tempe, oncom, dll. Salah satu olahan dari kacang ini yaitu tahu adalah makanan khas Indonesia yang banyak dicari dan dikonsumsi oleh masyarakat. Karena eksistensinya yang tinggi, kami selaku mahasiswa dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melakukan penelitian pada salah satu daerah yang memiliki banyak sentra industri dari olahan kacang tersebut, khususnya tahu, tempe dan oncom. Penelitian ini dilakukan untuk memenuhi tugas UAS mata kuliah Pengembangan Masyarakat dengan dosen pengampu bapak M. Jufri Halim, S.Ag., M.Si.

Pada hari Selasa 27 Juni 2023, kami melakukan penelitian mengenai "Peran Usaha Industri Tahu pada Pemberdayaan Masyarakat". Penelitian ini dilakukan di Jl. Irigasi Kenangan. Kec. Cipondoh, Kota Tangerang, Banten di sebuah sentra industri produksi tahu. Sentra industri ini dikelola oleh Bapak Asum yang berasal dari Bandung dan beliau termasuk yang mempelopori adanya industri tahu di daerah ini. 

"Disepanjang kali ini, sebagian besar masyarakat memproduksi tahu dan tempe serta olahan kedelai lainnya", ucapnya. Sebagai seorang pelopor, beliau memilih produksi tahu sebagai mata pencahariannya karena tahu termasuk makanan khas Indonesia yang setiap harinya dicari dan dikonsumsi oleh warga Indonesia sehingga menjadi peluang usaha yang dapat menghasilkan keuntungan yang besar. 

Pak Asum sudah sangat lama menekuni usahanya, bahkan beliau sendiri lupa sejak kapan beliau memulai produksi tahu ini, beliau memperkirakan sekitar dua puluh tahunan menekuninya. Tahu yang beliau produksi lebih kepada tahu bandung yang berwarna kuning.

Pada pembuatannya, tahu melalui proses yang panjang dan tidak mudah. Ketelatenan, ketelitian, dan kesabaran adalah hal yang harus dilakukan demi mencapai hasil yang terbaik, tentunya dengan memperhatikan kebersihan pada prosesnya. Bapak Asum mendistribusikan hasil produknya ke berbagai tempat, kepada warga dengan cara keliling, pasar, juga para pelanggannya yang nantinya menjual kembali tahu tersebut kepada masyarakat. 

Adapun tahapan dalam pembuatan tahu yaitu, tahap pertama adalah memilih kedelai yang terbaik, lalu ditimbang dan dicuci hingga bersih. Setelah itu kacang kedelai di masukkan ke dalam alat khusus untuk memisahkan kulit dan kacangnya. Saat digiling ditambahkan sedikit air hingga menghasilkan tekstur yang halus seperti bubur. Kedelai yang sudah halus dimasak dalam tungku besar hingga mendidih. 

Setelah itu, Adonan yang sudah matang kemudian disaring dengan kain saring khusus dan diperas. Cara ini akan menghasilkan ampas tahu. Tahu yang sudah disaring ini berbentuk seperti sari kedelai dan ditambahkan larutan pengendap (air biang) sedikit demi sedikit sambil diaduk perlahan. Setelah proses penggumpalan, air asam dibuang dan adonan tahu bisa dicetak. Proses pencetakan dilakukan menggunakan kain saringan tahu dan dipress agar tahu padat. Untuk menghasilkan warna yang kuning, proses pembuatannya direbus dengan menggunakan air rebusan kunyit yang ditumbuk. Setelah semua proses tersebut sudah dilakukan, maka jadilah tahu bandung yang memiliki banyak protein dan baik bagi pertumbuhan. Adapun ampas tahu memunyai banyak manfaat, bisa menjadi olahan kerupuk yang renyah dan gurih atau bahkan bisa diolah menjadi oncom merah. 

Produksi tahu ini dapat menjadi upaya untuk mengembangkan masyarakat, yaitu dalam bidang perekonomian. Karena didalamnya terdapat pelatihan dan pembinaan, pemasaran dan promosi, kerjasama dan promosi, juga hal-hal yang dapat mengembangkan masyarakat khususnya pada bidang perekonomian.

Dampak yang terjadi pada masyarakat dengan adanya industri tahu ini adalah masyarakat sekitar dapat dengan mudah mendapatkan tahu langsung dari tempat produksinya. Selain dari tahu, Pak Asum juga memproduksi tempe, oncom dan olahan-olahan lain yang berasal dari kedelai di tempat yang berbeda. Pak Asum adalah orang yang pertama kali membuat produksi tahu di wilayah ini, sehingga masyarakat sekitar mempunyai keinginan untuk membuatnya juga. Keinginan masyarakat sekitar untuk membuat produksi tahu yang serupa karena lokasinya yang strategis, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, dan hasil yang memuaskan serta mengutungkan. Bahkan saking banyaknya, beliau tidak tahu persis berapa jumlah pengrajin tahu dan tempe yang ada di wilayah tersebut. Sebelum covid 19 dan naiknya harga kacang kedelai, harga tahu adalah 500 rupiah/buah. Akan tetapi setelah itu harganya naik menjadi 1.000 rupiah/buah.

Industri tahu ini didirikan dan dikelola oleh Pak Asum tanpa campur tangan dari siapapun dan tanpa bantuan dari pemerintah. Industri ini adalah punya perongan dan dipegang secara penuh oleh Pak Asum. Beliau melakukan semuanya dengan sendiri dan tentunya dibantu dengan karyawannya. Mulai dari pembelian bahan terbaik dan berkualitas, proses pembuatannya, dan sampai memasarkannya pun beliau yang mengerjakannya. Semua dilakukan tentunya dengan harapan agar mendapatkan hasil yang memuaskan bagi penjual maupun pembeli. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline