Lihat ke Halaman Asli

Fransiska Isti

Tulisan adalah jejak kaki yang kita tinggalkan.

Biru dan Bening

Diperbarui: 19 April 2021   23:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada suatu hari, di sebuah desa terpencil tinggallah seorang nenek dan dua cucunya yang memiliki karakter berbeda. Suatu senja, nenek duduk di serambi depan rumahnya yang terbuat dari bambu dan sudah doyong ke kanan. Nenek sibuk merajut syal untuk kedua cucunya sambil mendendangkan lagu kesukaannya pada masa mudanya. 

Nenek  : "Pasti ini cantik sekali jika dipakai cucuku Biru dan Bening." (sambil memandangi syal yang hampir jadi) "Warna putih ini seputih hati cucuku, Bening (tersenyum). Andai Biru selalu sabar dan bisa menerima keadaan." (sambil melamun, membayangkan Biru dengan penuh harap)

Bening : "Nenek, nenek belum selesai merajut syal? (sambil menaruh sekeranjang pakaian yang sudah kering dari jemuran dan duduk di sebelah nenek) "Nek, bagus sekali syalnya. Wah, nenek bisa saja ya merajut syal sebagus ini." (sambil melihat dan memegang syal)

Nenek  : "Iya, Bening. Nenek jarutkan untuk kamu dan kakakmu Biru."

Bening : "Nek, kakak ke mana kok tidak ada di rumah?" (sambil melihat sekeliling rumah)

Nenek  : "Kakakmu tadi pergi ke desa sebelah. Katanya mau beli lauk-pauk untuk malam mini. Tunggu saja mungkin sebentar lagi pulang." (sambil mengelus-elus rambut Bening)

Bening : "Iya, Nek. Bening masuk dulu ya Nek." (mengambil keranjang pakaian untuk dimasukkan ke dalam rumah)

Nenek  : (menganggukkan kepala sambil tersenyum)

Tiba-tiba, Biru datang dan menaruh kantong plastik berisi tahu dan tempe goring di meja depan nenek dengan kasar sambil marah-marah.

Biru      : "Nenek, sampai kapan kita makan tahu dan tempe terus, Nek? Aku ingin makan ayam goreng dan lalapannya! Uang nenek tadi tidak cukup untuk membeli tiga ayam goreng."

Nenek  : " Biru, duduklah! Tidak apa-apa mala mini kita makan tahu dan tempe lagi. Tahu dan tempe juga mengandung banyak protein, Biru." (menenangkan Biru dengan sabar)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline