Biru    : "Tapi, Nek. Kapan kita bisa makan enak? Andai Ibu pulang dan membawa uang banyak, pasti kita bisa makan apa saja." (sambil melipat tangan)
Bening : " Kakak sudah pulang? Nek, kak, masuk yuk, ini sudah gelap."Â
Nenek, Biru, dan Bening pun masuk ke dalam rumah. Bening sibuk menyiapkan makan malam, sedangkan Biru hanya berdiam saja sambil menggerutu.
Bening : " Nek, Kak, makanannya sudah siap. Ayo kita makan bersama!" (mengajak nenek dan Biru makan malam di meja makan)
Biru    : "Makan saja tempe dan tahu itu, aku tidak mau makan. Aku bosan makan begituan terus." (menuju ruang makan, melihat lauk yang ada di meja makan sambil sewot)
Nenek  : "Biru, ayo kita makan bersama dengan lauk seadanya. Ini semua rezeki Tuhan, nak." (mengajak cucunya untuk makan bersama dengan ramah)
Biru    : "Ogah!" (meninggalkan ruang makan)
Biru meninggalkan ruang makan tanpa memberikan senyuman untuk nenek dan adiknya. Nenek dan Bening makan dengan lauk seadanya. Mereka selalu berucap syukur dengan rezeki yang diterima. Nenek selalu mendoakan cucu-cucunya supaya menjadi anak yang berbakti kepada orang tua dan melakukan hal-hal positif sesuai dengan kehendak-Nya.