Lihat ke Halaman Asli

siswa SD di Riau tewas akibat perundungan berbasis agama, di soroti Forgupaki

Diperbarui: 31 Mei 2025   13:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

midi forgupaki 

Indragiri Hulu, Riau -- Seorang siswa kelas 2 SD berinisial KB (8) meninggal dunia setelah diduga menjadi korban perundungan oleh lima kakak kelasnya di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau. Korban menghembuskan napas terakhir saat dirawat di RSUD Indrasari Rengat pada Senin (26/5/2025) dini hari.

Menurut laporan orang tua korban, Gimson Beni Butarbutar (38), perundungan terjadi pada Rabu (21/5/2025) dan didorong oleh sentimen perbedaan agama serta suku. "Anak saya kerap dihina karena latar belakang agama dan sukunya. Ini sudah berlangsung seminggu sebelum kejadian," ujar Gimson, seperti dilansir Kompas.com (27/5/2025).

SETARA Institute: Negara Harus Bertindak
Kasus ini memantik reaksi keras dari SETARA Institute, yang menilai insiden ini sebagai pelanggaran berat hak anak dan kebebasan beragama. Direktur Eksekutif SETARA, Halili Hasan, menegaskan, survei Februari 2023 menunjukkan 29,8% siswa SMA memiliki kecenderungan intoleran, dengan 0,6% terpapar ekstremisme kekerasan. "Negara tidak boleh abai. Perlindungan bagi minoritas agama harus dijamin," tegas Halili dalam siaran persnya (30/5/2025).

FORGUPAKI: Minimnya Guru Agama Kristen Picu Kerentanan Siswa
Abraham Pellokila, Ketua Umum Forum Guru Pendidikan Agama Kristen Indonesia (FORGUPAKI), menyoroti akar masalah dari kasus ini,  adalah dampak nyata dari ketiadaan guru pendidikan agama Kristen di banyak sekolah negeri, siswa Kristen tidak mendapat perlindungan dan pendampingan spiritual yang memadai, membuat mereka rentan menjadi korban diskriminasi," jelas Pellokila.

Ia menambahkan, ketidakadilan dalam pengadaan guru agama di sekolah negeri telah lama diabaikan, bagaimana siswa bisa belajar toleransi jika negara tidak menyediakan pendidik yang memahami nilai-nilai iman mereka? Ini darurat yang harus segera ditangani Kementerian Pendidikan," tandasnya.

Tuntutan Hukum dan Pencegahan
Keluarga korban mendesak penyidikan tuntas, sementara SETARA mendorong intervensi kebijakan untuk memutus mata rantai intoleransi di sekolah. FORGUPAKI mendesak pemerintah memastikan pemerataan guru agama semua keyakinan, khususnya di daerah dengan populasi minoritas yang rentan.

 Sumber : Tribunnews.com, "Siswa SD di Riau Dibully hingga Tewas Diduga karena Beda Agama...

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline