Lihat ke Halaman Asli

Florensius Marsudi

Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Banjir Kata

Diperbarui: 22 Februari 2021   10:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ibu kota banjir kata
Entah kata penguasa, ataupun kaum nelangsa
Yang satu merasa telah berbuat (dengan berkata-kata)
Yang lain merasa "tersengat" karena kata-kata

Ya, banjir air yang melanda,
Mengingatkan manusia-manusia pandai bersilat kata
Merasa jago dalam bersemantika
Bak hidup hanya bagai sebuah sebuah prosa!

Tolong bertindaklah tak hanya kata
Air meluap tak butuh katam, butuh karya
Rumah terendam tak hanya butuh wacana
Pendidikan tinggi bukan ukuran semata

Ketika kau hinakan manusia yang satu
Kau potong urat malu dengan bibir kelu
Saat itu kau paham
Dunia ini tak segemgam!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline