Lihat ke Halaman Asli

Florensius Marsudi

Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Ia Pemimpi(n)

Diperbarui: 4 Mei 2019   16:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kutahu engkau diejek habis-habisan
Kutahu engkau dicaci sembari dibenci
Dan kutahu hatimu bukan  besi baja
Yang akan panas, luluh, patah tak bertuan

Engkau manusia biasa
Berkerabat dengan kawan dan kelemahan
Jauh dari puji sering didekati iri
Semua teramu perlu seleksi

Ah, andai dunia tahu mimpimu
bahwa engkau bisa sedih
Tak muram karena suasana
Karena engkau bukan siapa-siapa

Jabatan bukanlah segalanya
Pengabdian dan cinta negeri itu kenyataanya
Perhatian nan ikhlas itulah syaratnya
Dan engkau memampatkannya 

Majulah  pemimpinku, beranjangsanalah dengan mimpi
Berjuanglah dengan titis, tuntas berlewah rasa
Rasa ingin berkaryalah tahu prioritas
Membangun negeri tanpa batas




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline