Lihat ke Halaman Asli

Fitri Surya Meliana

Mahasiswi UIN Maliki Malang

Stimulasi dan Tahapan Perkembangan Saraf pada Bayi

Diperbarui: 10 April 2022   14:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: popmama.com

Hallo sobat kompasiana...kalian tau nggak sih apa yang dimaksud dengan stimulasi? Stimulasi yaitu bentuk kegiatan untuk merangsang kemampuan dasar seorang anak agar dapat berkembang dan tumbuh secara optimal. Nahh kegiatan itu dapat berupa rangsangan suara, gerakan, sentuhan, dan visual.

Pada bayi yang baru lahir ia hanya memiliki otak yang berukuran 25% dari otak orang dewasa, dan pada tahun pertama dalam kehidupannya otak akan berkembang sampai 50% dari otak orang dewasa. Saat bayi yang barusan dilahirkan, otaknya sudah siap untuk belajar. Tetapi ia masih bergantung kepada anggota keluarga dan pastinya orang tuanya. Otak pada bayi tersebut bekerja keras untuk berkembang di masa awal kehidupannya dan pada masa ini bayi mulai meresapi arti hal yang ada disekitarnya.

Otak pada bayi akan terus tumbuh seiring dengan bertambahnya usia bayi. Otak akan berkembang dengan optimal dan baik jika ia mendapatkan stimulasi yang tepat, nahh sebaliknya jika otak bayi tidak mendapatkan stimulasi yang tepat maka ia tidak bisa berkembang secara maksimal. Perkembangan otak pada bayi salah satunya dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, maka dari itu lingkungan sekitar harus merancang bagaimanapun agar dapat memberikan dampak positif pada perkembangan otak bayi.

Berikut ini ada beberapa tahapan stimulasi untuk meningkatkan kemampuan motorik pada bayi:

  • Usia 6 Bulan, pada usia ini gigi pada bayi sudah mulai tumbuh dan saat gigi bayi sudah mulai tumbuh biasanya diberikan mainan yang lembut untuk dipegang oleh bayi dan dimasukkan dalam mulut untuk digigit. Mainan itu harus selalu dibersihkan karena itu termasuk dalam bentuk stimulasi pada bayi.
  • Usia 7-8 Bulan, pada usia ini biasanya anak sudah mulai bisa untuk duduk di lantai dengan stabil dan orang tua bisa memberikan makanan yang sedikit saja agar anak bisa belajar makan dengan sendiri. Biasanya anak akan melakukan dengan mengambil makanan menggunakan jari dan dimasukkan kedalam mulutnya. Seiring berjalannya waktu dan anak sering melakukan itu, maka anak akan menjadi terbiasa dan terampil.
  • Usia 9-12 Bulan, pada usia ini sudah dapat meminum minuman dengan sendiri menggunakan gelas dan dapat makan dengan sendiri. Pada usia ini, anak juga bisa menyebut nama ayah, ibu, dan kakaknya, lalu sudah bisa memasukkan mainannya kedalam wadah, serta berlatih jalan dengan berpegangan benda yang ada disekitarnya.

Sekian penjelasan materi dari saya diatas, semoga dapat bermanfaat bagi sobat kompasiana yaaaa...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline