Lihat ke Halaman Asli

Fitri Haryanti Harsono

TERVERIFIKASI

Jurnalis Kesehatan Liputan6.com 2016-2024

Cerita Pilu Pasien Rawat Inap, dari Pasang Selang Sampai Ajal di Depan Mata

Diperbarui: 2 Oktober 2016   03:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Shutterstock.com

Anda ingin memahami hidup 'sehidup-hidupnya?' Saya sarankan Anda berkunjung ke rumah sakit. Di sanalah Anda pasti akan bersyukur betapa Anda sekarang diberi kesehatan dan kesempatan hidup lebih baik.

Tak perlu menggerutu, hidup Anda belum sukses seperti teman-teman lain. Anda diberi tubuh sehat saja sudah sepantasnya bersyukur. Anda masih doyan makan, bisa jalan-jalan, dan menghirup oksigen alami merupakan nikmat yang luar biasa.

Selama dua minggu ini, saya harus menjalani serangkaian persiapan operasi di salah satu rumah sakit ternama di Depok, Jawa Barat. Ruang rawat inap, tempat saya menginap memuat tiga pasien. Pasien yang menderita sakit memang membuat saya berpikir, sehat itu mahal.

Pasien yang menginap datang silih berganti. Kondisi pasien yang satu ruangan dengan saya cukup berat. Tatkala mendengar penyakit dan rintihan kesakitan akibat dipasang alat dan sakit bisa dibilang memilukan. Bahkan saya merinding ngeri, bukan karena melihat hantu, melainkan membayangkan kondisi pasien tersebut.

Pasang Selang ke Usus

Anda tak perlu menunda ke dokter saat terkena muntaber (muntah berak-berak). Terlebih lagi meminum obat-obatan ala warungan yang belum tentu sembuh. Muntaber Anda bisa saja jadi makin parah. Seperti halnya, seorang nenek yang dirawat di sebelah saya.

Ditemani anak lelaki dan keponakannya, sang nenek berkalli-kali ganti pembalut untuk mengurangi intensitas ke kamar mandi. Ternyata sang nenek mengalami muntaber. Muntah-muntah agak berkurang tapi buang air besar dalam jangka waktu pendek masih terjadi.

Saya pikir muntaber biasa yang cukup parah sampai kekurangan oksigen. Sang nenek menderita muntaber berdarah, buang air besar berdarah. Bulu kuduk saya makin merinding saat dokter mengatakan, pasang selang sampai ke usus.

Hal tersebut untuk melihat kondisi lebih jelas usus pasien. Hasil pemeriksaan USG terbilang tidak begitu rinci memahami kondisi usus pasien. Dipasang selang? Terbayang wajah almarhum nenek saya yang dipasang selang pernapasan dari hidung.

Luar biasa sakit. Bagaimana sakitnya kalau dipasang selang sampai ke usus?

Diskusi keluarga berlangsung, saya cukup menyimaknya. Bukan sengaja menguping, suara mereka memang jelas terdengar. Dari penuturan sang nenek, sebelumnya ia pernah dipasang selang sampai ke usus.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline