Lihat ke Halaman Asli

dafit

manusia

Suasana Lebaran Pasca Pesta Demokrasi

Diperbarui: 12 April 2024   22:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

freepik

Setiap kali pemilihan umum atau pesta demokrasi berlangsung, suasana politik di sebuah negara menjadi penuh gejolak. Kampanye yang sengit, retorika yang memanas, dan polarisasi yang semakin memperlebar jurang di antara kelompok masyarakat menjadi ciri khas dari periode ini. Namun, ketika suara terakhir terdengar dan keputusan akhir diumumkan, negara kembali memasuki fase baru, termasuk dalam suasana Lebaran yang segera menyusul.

Lebaran, sebagai momen sakral bagi umat Muslim, menawarkan peluang bagi masyarakat untuk merayakan kebersamaan dan persatuan di tengah perbedaan politik yang ada. Ini adalah waktu di mana kita dipanggil untuk menaruh dendam dan perbedaan di belakang kita, dan merangkul semangat toleransi, perdamaian, dan rekonsiliasi.

Namun, seringkali perjalanan menuju rekonsiliasi setelah pesta demokrasi tidaklah mudah. Terlebih lagi jika pertarungan politik telah memecah-belahkan masyarakat menjadi kubu-kubu yang bertikai. Ini menempatkan beban ekstra pada perayaan Lebaran, yang seharusnya menjadi momen untuk saling memaafkan dan memperkuat hubungan sosial.

Namun, di tengah tantangan ini, ada juga peluang besar untuk memulai kembali dialog yang konstruktif dan membangun kembali kepercayaan di antara sesama. Lebaran memberikan kesempatan bagi kita untuk berkumpul bersama, berbagi cerita, dan menemukan kesamaan yang lebih besar daripada perbedaan kita.

Selain itu, kepemimpinan politik dan agama juga memegang peran penting dalam menciptakan atmosfer rekonsiliasi pasca pesta demokrasi. Mereka memiliki tanggung jawab untuk menyuarakan pesan perdamaian, mengajak semua pihak untuk meninggalkan konflik masa lalu, dan mengarahkan energi positif ke arah pembangunan bersama.

Namun, penting juga untuk diingat bahwa rekonsiliasi tidaklah hanya tentang memaafkan kesalahan dan kesalahan yang telah terjadi, tetapi juga tentang menerima perbedaan sebagai bagian alami dari kehidupan demokratis. 

Ini adalah proses panjang dan kompleks yang memerlukan komitmen dari semua pihak untuk berdamai dengan masa lalu dan membangun masa depan yang lebih baik bersama-sama.

Maka demikian, suasana Lebaran pasca pesta demokrasi menawarkan peluang yang berharga untuk merefleksikan nilai-nilai kemanusiaan yang mendasar dan memperkuat semangat persatuan di tengah perbedaan. 

Ini adalah waktu untuk menutup lembaran politik yang memecah-belah, dan membuka babak baru dalam perjalanan kita menuju keadilan, perdamaian, dan kemakmuran bersama. 

Semoga Lebaran kali ini membawa berkah dan kedamaian bagi kita semua, serta menjadi tonggak awal dari rekonsiliasi yang mendalam dan berkelanjutan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline