Lihat ke Halaman Asli

Dzulfikar

TERVERIFIKASI

Content Creator

Biji Salak, Takjil Buka Puasa Paling Laris, Murah dan Enak

Diperbarui: 12 Mei 2019   22:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berburu Biji Salak / Dok. Pribadi

Kalau di Bandung, makanan khas berbuka puasa biji salak ini disebut juga dengan nama candil. Resep biji salak pun sebetulnya termasuk praktis dan sangat mudah dibuat. Bahan-bahanya dari ubi yang dikukus, tepung kanji dan garam kemudian diolah menjadi bentuk adonan. Barulah dibuat menjadi bentuk bulatan seperti biji salak.

Biji salak bisa juga disajikan dengan bubur sum-sum. Selain menjadi menu buka puasa paling laris, pada hari biasa, biji salak bisa disantap sebagai menu sarapan. 

Yang bikin nagih itu karena sensasi kenyal dan rasa manis dari gula merah serta sedikit rasa gurih dari santan dan wangi daun pandan yang menyeruak.


Seiring dengan inovasi kuliner, kini malah sudah ada sajian biji salak ubi ungu. Terus terang saya belum penah mencobanya. Tapi, rasanya pasti lebih manis jika menggunakan ubi Jepang. Tanpa menggunakan terlalu banyak gula, rasanya malah jadi lebih sehat.

Kebetulan hari ini (12/5) saya bisa ngabubrit bareng si sulung yang juga ingin mencari takjil favoritnya, tahu bulat. Sementara itu istri saya meminta dibelikan Sate Ayam Madura langganan di dekat rumah.

Suasana pasar takjil di daerah Pamulang ini tak kalah ramai dibandingkan dengan pasar takjil di Bendungan Hilir Jakarta. Apalagi sore harinya baru saja selesai hujan. Beruntung hujan reda setelah pukul 16.30 sehingga semua orang bisa ikut belanja takjil yang disukainya.

Biji Salak Favorit / Dok.Pribadi

Sejujurnya sehari-hari saya jarang sekali belanja takjil. Buka puasa di kantor cukup dengan sajian kurma dan kadang-kadang kantor menyediakan sajian berbuka secara gratis berupa kolak, kue kering dan teh manis panas. 

Uniknya, sajian buka puasa ini juga diserbu oleh beberapa teman-teman yang non muslim hahahaha. Entah mengapa mereka seperti merasakan nikmatnya berbuka puasa bersama, untuk tidak menyebutnya doyan makanan gratisan.

Bagi saya yang sudah berpuasa, tidak merasa masalah dengan kondisi demikian. Meskipun saya harus antre di belakang orang yang tidak berpuasa hahahaha.

Justru saya berpikir, ujian puasa itu kadang-kadang malah lebih berat saat setelah berbuka. Jika saya marah karena merasa paling berhak mendapatkan takjil, artinya saya tidak akan mendapatkan apa-apa dari puasa yang saya lakukan selain lapar dan haus.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline