Lihat ke Halaman Asli

Dzulfikar

TERVERIFIKASI

Content Creator

5 Tradisi Lebaran yang Mirip dengan Tradisi Masyarakat Tionghoa

Diperbarui: 13 Juni 2018   20:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (dok.pribadi)

Secara tidak kita sadari ternyata ada banyak kemiripan tradisi Lebaran umat Islam dalam rangka menyambut kemenangan dengan tradisi masyarakat Tionghoa ketika merayakan Imlek.

Beberapa tradisi Lebaran ini pun masih dijalankan dan tak lekang dimakan zaman meskipun kemajuan teknologi yang begitu pesat. Ada juga sih beberapa tradisi Lebaran yang sudah tidak kita lakukan misalnya dengan mengirimkan kartu ucapan Lebaran karena sekarang sudah tergantikan dengan media sosial maupun aplikasi percakapan daring.

Namun demikian, beberapa tradisi Lebaran ini menjadi simbol kebersamaan dan menjadi simbol bahwa negara ini dibangun dengan nilai-nilai luhur yang menjunjung kebersamaan dalam kerangka Bhineka Tunggal Ika.

Baca Kebiasaan Ayah Memberikan Hadiah Pada Saat Lebaran

Membersihkan Rumah

Tradisi Lebaran pertama yang sama dengan tradisi masyarakat Tionghoa saat menyambut Imlek adalah tradisi membersihkan rumah. Dalam tradisi masyarakat Tionghoa dikenal dengan tradisi membersihkan rumah dari debu (shau chen). 

Tradisi membersihkan rumah bagi masyarakat Tionghoa amat penting. Filosofinya adalah membersihkan segala keburukan pada masa lampau dan menyambut tahun baru yang lebih baik lagi.

Ilustrasi (dok.pribadi)

Tradisi yang tidak berbeda dengan beberapa warga masyarakat yang menyambut Lebaran. Lebaran diartikan kembali suci atau kembali fitrah setelah sebulan penuh berpuasa.

Dengan membersihkan rumah, mengecat rumah salah satu simbol kembali fitri. Selain memiliki makna simbolis, membersihkan rumah juga membawa manfaat lain. Membuat semangat baru dengan suasana rumah yang baru meskipun hanya dengan cat baru.

Kupatan

Saat saya ke Semarang mengunjungi Rumah Makan Semarang. Pemiliknya Jongkie Tio yang juga pendongeng peranakan Tionghoa menceritakan bahwa tradisi kupatan yang sudah dilakukan sejak zaman Walisongo turut juga diikuti oleh warga Tionghoa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline