Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Fikri Sabiq

Guru Blogger yang menulis dalam kesendirian

Kalau Bisa Rumit Kenapa Harus Dipermudah

Diperbarui: 28 Juni 2022   14:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kalau bisa dibuat rumit kenapa harus dipermudah. Barangkali itu konsep yang dipakai oleh para pembuat kebijakan terkait pembelian minyak goreng dan BBM. 

Kalau dulu, orang beli pupuk harus membuat organisasi kelompok tani. Bagi yang tidak menjadi anggota kelompok tani maka tidak bisa membeli pupuk. 

Kira-kira, kenapa coba kebijakan ini dibuat? 

Padahal orang beli pupuk kan tentu untuk pertanian. Tidak mungkin untuk foya-foya menghamburkan pupuk. Hidup kok repot amat. 

Dan sekarang sedang hangat-hangatnya kebijakan beli minyak goreng curah harus pakai aplikasi Peduli Lindungi. Beli BBM harus pakai aplikasi MyPertamina. 

Hidup kok repot amat. 

Apa sih susahnya menjadikan minyak goreng seperti dulu lagi. Kita penghasil minyak sawit terbesar loh. 

Kita juga memiliki sumber daya alam perminyakan besar loh.

Kenapa masyarakat harus dibuat susah.

Ada lagi nih tadi saya membaca tulisan. Entah bener atau tidak saya tidak tahu. Yang intinya harga barang-barang di negara ini lebih murah dari negara tetangga seperti Singapura. Harga beras dibandingkan. Harga daging dibandingkan. Harga minyak goreng dibandingkan. 

Hellow.... 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline