Lihat ke Halaman Asli

Fery. W

Berharap memberi manfaat

10,03 Detik Wow Zohri Manusia Tercepat Indonesia

Diperbarui: 20 Mei 2019   10:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tempo.co/reuters

Lalu Muhammad Zohri bocah Lombok kembali mengharumkan nama Indonesia di kancah Atletik Internasional. Senyap tanpa gembar gembor prestasi terus dicatatkan oleh sprinter terbaik Indonesia berusia 18 tahun ini, terakhir medali perunggu berhasil diraihnya pada nomor 100 m  lari cepat putra di Kejuaraan Seiko Golden Grand Prix 2019 di Osaka, Jepang, hanya kalah oleh peraih medali emas Olimpiade Athena 2004, Justin Glatin  yang merebut tempat pertama dengan catatan waktu  10.00 detik dan Kiryu Yoshihide wakil tuan rumah yang merupakan salah satu sprinter terbaik Asia di urutan kedua dengan raihan waktu, 10,01 detik

Zohri berada 0,2 detik dibelakang Yoshihide untuk meraih medali perunggu artinya Zohri mencatatkan waktu 10.03 detik. Inilah catatan waktu yang luar biasa dan belum pernah dicatatkan oleh pelari cepat Indonesia  bahkan seantero Asia Tenggara, ini Rekor Nasional baru bagi Indonesia sekaligus rekor baru Asia Tenggara untuk nomor 100 m lari cepat putra. Rekor nasional sebelumnya dicatatkan juga oleh Zohri pada Kejuaraan Atletik Asia di Doha Qatar pada awal 2019 dengan catatan waktu 10.15 detik. Dan dengan catatan waktu 10,03 detik itu Zohri berhak lolos ke Olimpiade Tokyo, karena pagu waktu yang ditetapkan IAAF adalah 10.5 detik di nomer ini. . 

Zohri pemuda kelahiran Lombok Utara Nusa Tenggara Barat, tanggal 1 Juli 2000, ini memiliki talenta yang luar biasa di nomor sprint, fenomena baru dunia atletik Indonesia. Merujuk kepada rekor terakhir yang diciptakannya dengan catatan waktu 10,03 detik, rasanya catatan waktu dibawah 10.00 detik tidak lama lagi akan dicapai Zohri , tidak terbayang sebelumnya ada orang Indonesia yang akan mampu lari cepat 100 m dengan catatan waktu  di bawah 10.00. 

Dengan usia yang masih  yang sangat muda, 18 tahun. Lalu Muhammad Zohri telah berlari secepat itu, masih banyak sekali ruang bagi Zohri untuk berkembang dan memperbaiki aspek teknis dalam berlarinya, ditangan pelatih yang cocok dan bagus seperti Coach Eni Nuraeni Sumartoyo, baru saja mendapatkan penghargaan Pelatih Atletik Terbaik Asia, Zohri dalam jangka tidak terlalu lama akan masuk ke dalam deretan pelari elite dunia.

Nama Zohri mulai mencuat saat meraih medali emas pada Kejuaraan Dunia Atletik Yunior di Tampere, Finlandia dengan catatan waktu 10.20 detik. Zohri mengalahkan dua pelari Amerika Serikat, Anthony Schwartz dan Eric Harrison. Kedua pelari Amerika Serikat ini menempati peringkat kedua dan ketiga yang sama-sama memiliki catatan waktu 10,22 detik.

Di ajang Asian Games 2018 di Jakarta, Zohri berhasil masuk final walau gagal meraih medali individual di nomer 100 m dengan catatan waktu 10.20 dan membuatnya berada diurutan ke Tujuh tetapi di nomor estafet 4x 100 m, Indonesia yang juga diwakili Zohri bersama Fadlin, Eko Rimbawan, dan Bayu  kertanegara berhasil merebut medali  perak Asian Games 2018 dengan catatan waktu 38,77 detik. 

Di Kejuaraan Atletik Asia di Qatar kembali menjadi ajang bagi Zohri, pemecahan rekor nasional 100m putra yang sudah 10 tahun tidak terpecahkan berhasil dipecahkan dengan catatan waktu 10.15 detik dari rekor sebelum 10.17 detik milik Surya Agung Wivowo. Dikesempatan ini Zohri berhasil meraih medali perak.

Deretan prestasi mengkilap Zohri semoga akan bertambah panjang, dengan bimbingan pelatih yang mumpuni saya yakin Zohri akan terus mendaki ke puncak karirnya yang masih panjang. Asal Zohri tidak jumawa dan berakibat salah langkah.  Lalu Muhammad Zohri tetap lah rendah hati dan berlatih keras, ayo lari dibawah 10 detik didepan mata.

SUMBER: 1 2 3




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline