Lihat ke Halaman Asli

Efwe

TERVERIFIKASI

Officer yang Menulis

Masa Penawaran ORI028 Resmi Digelar, Return Jauh di Atas Deposito, Begini Cara Berinvestasinya

Diperbarui: 29 September 2025   18:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DJPPR-Kemenkeu

ORI028 yang merupakan bagian dari Surat Berharga Negara(SBN) ritel yang ditujukan khusus untuk investor dalam negeri, masa penawarannya resmi dibuka hari ini, dan bisa dipesan melalui salah satu mitra distribusi yang telah bekerjasama dengan Kementerian Keuangan, Bibit.Id, mulai, Senin 29 September 2025  Pukul 09.00, hingga ditutup pada 23 Oktober 2025 mendatang.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR-Kemenkeu) selaku penerbit dan pengelolanya, menawarkan return, berupa kupon atau imbal hasil sebesar 5,35 persen per tahun untuk ORI028T3 yang memiliki masa jatuh tempo atau tenor 3 tahun.

Dan untuk yang bertenor lebih panjang, 6 tahun, ORI028T6 penawaran return-nya mencapai 5,65 persen per tahun.

Rasionalitas Return ORI028

Dibandingkan dengan ORI027 yang diterbitkan pada Januari 2025 lalu, memang kupon ORI028 jauh lebih mini.

Saat itu kupon ORI027 berada di kisaran 6,65 - 6,75 persen per tahun, tapi suku bunga acuan Bank Indonesia (BI-rate)  dalam kurun waktu yang sama berada di level 6 persen.

Sedangkan saat ini, setelah secara agresif dipangkas BI dalam lima interval sebesar 125 basis poin (bps) sepanjang 9 bulan terakhir berada di level 4,75.

Artinya jika selisih atau spread antara BI-rate dengan kedua seri ORI tersebut disandingkan, gap-nya tak jauh berbeda, bahkan titik atasnya sedikit lebih lebar ORI028, yang mencapai antara 65 bps (0,60 persen) -90 bps (0,90 persen)

Sedangkan ORI027 yang secara nominal menawarkan return lebih tinggi, spread-nya antara 65 bps atau 0,65 persen hingga 75 bps atau 0,75 persen.

Dalam menentukan besaran imbal hasil instrumen investasi kontraktual seperti obligasi atau deposito, suku bunga acuan bank sentral selalu menjadi jangkar pertimbangannya, selain empat faktor tambahan lainnya.

Jadi, ketika suku bunga acuan bank sentral naik, maka penerbit obligasi mana pun, negara maupun korporasi pasti akan berada di jalan yang sama, begitu pun sebaliknya, ketika suku bunga acuan dipangkas, kupon yang ditawarkan pun akan turun. Itu hukum besi-nya.

Besaran kupon pada ORI028 secara keseluruhan wajar dan konsisten dengan tren penurunan BI-Rate. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline