Lihat ke Halaman Asli

Efwe

TERVERIFIKASI

Officer yang Menulis

Catur Politik Tengah Dimainkan Surya Paloh dan Anies Baswedan, Berharap Jokowi Salah Langkah

Diperbarui: 15 November 2022   09:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompas.com

Secara kasat mata kita dapat melihat hubungan Presiden Jokowi dengan Nasdem salah satu partai yang bergabung dalam Koalisi Pemerintah sedang berada dalam titik nadir.

Merenggang dan mendinginnya hubungan antara Surya Paloh sebagai representaai Nasdem dengan Jokowi, dipicu oleh pencalonan Anies Baswedan sebagai calon Presiden dari Partai Nasdem untuk Pemilihan Presiden 2024 mendatang.

Titik nadir tersebut terlihat saat Jokowi tak menghadiri  Hari Ulang Tahun ke-11 Partai Nasdem yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center Senayan Jakarta Jumat (11/11/22) akhir pekan lalu.

Sebelumnya, situasi tak nyamannya  Jokowi berada "di dekat"Surya Paloh terlihat lewat gestur Jokowi saat bertemu dengan Surya Paloh di acara puncak Hari Ulang Tahun Golkar di JIEXPO Kemayoran Jakarta Jumat (21/10/22) yang enggan di peluk oleh Ketua Umum Partai Nasdem tersebut.

Rentetan peristiwa tersebut menguatkan asumsi sejumlah pengamat politik bahwa hubungan Nasdem dengan Presiden Jokowi tidak baik-baik saja.

Apalagi dari "kejauhan" PDIP mencoba ikut bermain dengan memanas-manasi situasi yang tengah menghangat, dengan pernyataan Sekretaris Jenderal-nya Hasto Kristyanto yang menyatakan bahwa dengan mendeklarasikan Anies Baswedan ssbagai calon presiden dari Nasdem, sama saja dengan pernyataan mundur dari Koalisi Indonesia Maju.

"Itu di Hotel Yamato, di mana para pejuang kita kan ada bendera Belanda, birunya dilepas, dan ternyata birunya juga terlepas kan dari pemerintahan Pak Jokowi sekarang karena punya calon presiden sendiri,” ujar Hasto seperti dilansir Bisnis.com.Beberapa waktu lalu.

Padahal jika keriuhan ini karena pencalonan presiden di saat yang kurang tepat atau terlalu cepat di tengah situasi Pemerintahan Jokowi yang sedang berjuang menghadapi ketidakpastian ekonomi akibat pandemi Covid-19 dan panas dinginnya geopolitik karena konfontrasi Rusia dengan Ukraina.

Prabowo Subianto mendeklarasikan dirinya sebagai capres dari Partai Gerindra lebih cepat daripada Nasdem mengusung Anies Baswedan.

Namun, tak ada suara sumbang dari pihak manapun. Jokowi pun terlihat happy-happy aja, bahkan ia dua kali memberi pernyataan yang seolah mendukung langkah Prabowo tersebut.

Oleh sebab itu pandit politik tanah air, faktor Anies Baswedan lah yang membuat Jokowi terganggu dan PDIP terlihat kurang berkenan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline