Lihat ke Halaman Asli

Lima Pendekar Si Nyonya Tua

Diperbarui: 8 Maret 2016   19:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Keterpurukan di awal musim tidak mampu untuk menghancurkan Juventus. Buktinya sekarang Juventus telah mampu berada lagi di puncak klasemen Serie A. Pada ajang lainnya pun seperti Coppa Italia, Juventus setidaknya telah melangkahkan kakinya untuk maju ke babak selanjutnya. Sedangkan di Champions League masih ada harapan yang besar untuk menghempaskan Bayern Munchen dari kompetisi klub eropa terbesar itu.

Kedalaman skuad memang jadi senjata menakutkan Juventus tahun ini. Hampir di semua posisi memiliki pengganti yang tidak berbeda jauh kualitasnya dari pemain inti. Namun demikian ada 5 orang yang menjadi kunci kesuksesan Juventus. Tanpa mengecilkan peran pemain lain namun 5 orang ini punya peran unik masing-masing.

Pendekar pertama adalah Gianluigi Buffon. Meski usianya sudah tak lagi muda namun salah satu kiper terbaik dunia ini tidak mengalami penurunan berarti. Kondisi fisik, visi bermain dan ambisinya masih sama seperti saat muda. Kapten Juventus ini juga memiliki 1 hal yang belum tentu dimiliki pemain terbaik lainnya yaitu kesetiaan. Kesetiaan lah yang membuat dirinya mau tetap bersama Juventus saat turun kasta ke Serie B. Hal itu juga yang membuat dia bertahan untuk 1 tim ini untuk kurang lebih 20 tahun.

Buffon juga menjadi pemimpin dan contoh untuk tiap anak muda di Juventus. Keseriusan dalam latihan dan fokus adalah kunci dari Buffon. Kemampuan Buffon dalam menjaga gawangnya telah dibuktikan dengan jumlah clean sheet yang diraihnya. Selain itu ia telah memberikan kepercayaan agar pemain lain dapat tenang dan fokus dalam bertahan. Karirnya sendiri mungkin akan diakhiri dalam 2 tahun lagi setelah piala dunia namun kenangan yang ditinggalkannya tidak akan dilupakan Juventini dan penggemar bola di seluruh dunia. Profesionalitas adalah kata yang dapat menggambarkan sosok seperti apalah Buffon.

Leonardo Bonucci adalah pendekar kedua yang dimiliki Juventus. Sempat melakukan banyak kesalahan di awal karirnya di juventus, lama kelamaan ia belajar dari para seniornya. Pergantian pelatih juga sempat membuat performanya naik turun hingga pada era Antonio Conte dia menjadi salah satu pilar penting dalam pertahanan 3 bek. Secara kecepatan, marking, heading  dan kemampuan layaknya seorang pemain belakang lainnya memang tidak ada yang menonjol dari Bonucci. Jangan bandingkan dengan kecepatan Sergio Ramos, kemampuan heading Pique dan marking dari John Terry namun perannya yang unik memberikan 1 tempat utama di skuad Juventus.

(Sumber : Juventus.com)

Peran yang mirip dengan Jerome Boateng di Bayern Munchen dilakukan Bonucci dengan baik. Sweeper saat bertahan dan Quarterback saat membangun serangan adalah peran baru dan unik di sepak bola. Tidak banyak pemain belakang yang bisa menjalankan peran ini dengan baik termasuk rekannya yaitu Giorgio Chiellini dan Andrea Barzagli. Hal ini menyebabkan perannya menjadi pemain pilar dan kunci di Juventus. Bahkan ketiadaan Bonucci sering menyebabkan pergantian formasi. Tangguh adalah kata yang tepat untuk menggambarkan pemain yang satu ini.

Pangeran kecil adalah julukan untuk Claudio Marchisio. Peran pendekar ketiga ini adalah sebagai regista. Salah satu peran playmaker yang berada di depan garis pertahanan. Peran ini jelas dipelajari Marchisio dari Pirlo yang kemampuannya sudah tak terbantahkan. Meskipun pada sektor gelandang ada beberapa pemain bintang seperti Paul Pogba, Sami Khedira serta Hernanes namun harus diakui peran marchisio adalah salah satu elemen krusial.

(Sumber : Juventus.com)

Peran Regista sendiri jarang digunakan oleh team di luar Itali. Mungkin hanya Marco Verratti di PSG yang mampu melakukannya di PSG. Kebanyakan tim lebih memilik peran playmaker yang biasanya lebih agresif dalam menyerang. Hal ini jelas berhubungan dengan kebiasaan tim Itali yang mementingkan sektor pertahanannya. Perannya seperti konduktor orkestra lapangan hijau. Arah permainan Juventus selalu diatur oleh Marchisio. Pengaturan tempo dan visi yang jelas menjadikan Hernanes harus duduk di bangku cadangan menunggu giliran.  Pintar adalah kata yang mampu menggambarkan Claudio Marchisio.

Paulo Dybala adalah pendekar keempat. Sempat mengalami kesulitan saat selalu dibandingkan dengan tevez, lama kelamaan ia dapat menggantikan Tevez dengan sama baiknya. Perannya pun bukan sebagai ujung tombak namun sebagai penyerang kedua. Peran unik antara Striker dengan Playmaker dilakukan dengan sangat baik sehingga dia mampu memberikan assist dan gol hampir sama banyaknya.

(Sumber : Juventus.com)
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline