Lihat ke Halaman Asli

Feby Syavara

mahasiswa antropolgi Universitas Airlangga

Pelecehan Seksual Menjadi Dasar Penelitian

Diperbarui: 8 Juli 2022   22:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rentannya pelecehan seksual yang terjadi di ranah akademis utamanya lingkungan kampus, menjadi alasan utama salah satu kelompok mahasiswa di Universitas Airlangga untuk mengangkat penelitian tentang pelecehan seksual. Kelompok mahasiswa ini terdiri dari berbagai fakultas di Universitas Airlangga yaitu FEB, FISIP, FV, FST, FH dan FKH, ke tujuh mahasiswa ini disatukan pada salah satu mata kuliah di semester 2 yaitu Pengantar Kolaborasi Keilmuan. 

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga, sekaligus ketua kelompok mahasiswa ini Tegar Bayu Laksmana mengatakan bahwa sangat penting untuk kita mengetahui seberapa jauh pemahaman kita tentang pelecehan seksual agar kita dapat lebih mengedukasi masyarakat utamanya mahasiswa agar dapat meminimalisir pelecehan seksual yang terjadi (30/04/2022). 

Seperti yang telah disinggung sejak awal, kelompok mahasiswa ini mengambil penelitian dengan fokus pada bagaimana sikap mahasiswa Universitas Airlangga tentang pelecehan seksual. Penelitian ini mengambil sampel satu persen dari total jumlah populasi dengan metode probability sampling. sebagai informasi, penelitian ini dimulai sejak bulan April 2022 dan selesai pada bulan Juni 2022. 

img-20220602-wa0007-62c84e50bb4486019570ed15.jpg

Pada penelitian ini membagi subjek penelitian dalam empat golongan yaitu mahasiswa perempuan dengan tingkat pemahaman rendah mahasiswa perempuan dengan tingkat pemahaman tinggi, mahasiswa laki-laki dengan tingkat pemahaman rendah, dan laki-laki dengan tingkat pemahaman tinggi. 

Penelitian ini menemukan hasil bahwa mahasiswa perempuan lebih memiliki tingkat pemahaman yang tinggi jika dibandingkan dengan mahasiswa laki-laki tentang apa itu pelecehan seksual yaitu sebesar 45,31%. Hal ini juga mendukung penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Rusydi, Bintari dan Wibowo pada 2019. 

Namun sayang, sikap yang diperoleh dari hasil penelitian ini mahasiswa cenderung lebih mentolerir kasus pelecehan seksual yang terjadi. Penelitian ini sesuai dengan fakta dilapangan bahwa emosi yang muncul ketika subjek diberikan stimulus berupa pelecehan seksual cenderung negatif seperti marah, tersinggung, jengkel dan sedih.

Diharapkan dengan adanya penelitian ini pembaca dapat lebih peduli tentang sikap pelecehan seksual yang terjadi, serta lebih meningkatkan pengetahuan kita terhadap pelecehan seksual. Sebab pelecehan seksual dapat terjadi oleh siapa pun, kapan pun, dan di mana pun. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline