Lihat ke Halaman Asli

FAWER FULL FANDER SIHITE

Master of Arts in Peace Studies

Puisi: Aku Tidak Tahu Berenang

Diperbarui: 4 Mei 2019   03:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Puisi: Aku Tidak Tahu Berenang


Langkah ku, tutur kaki ku,
Melangkah ke perahu kayu.
Bukan untuk menuju maut
Tetapi ingin merayu indahnya danau.

Tubuh ku tidak pakai pelampung,
Kaki ku beralaskan sepatu,
Mana mungkin aku bisa cepat terapung,
karena kaki ku dihempit tumpukan kayu perahu.

Tujuan ku ingin keseberang,
Tetapi aku tidak tahu berenang,
Di tengah indahnya danau, aku mencoba menyelam tetapi aku lupa kalau aku tidak tahu berenang.

Sekarang aku telah menyelam selamanya, ketidaktahuan ku sudah berakhir menjadi kematian.

Ku tidak tahu, mau berkata apa,
Karena aku dan keluarga bukan siapa-siapa.
Ku tidak tau mau menyalahkan siapa, karena kami bukan golongan si kaya.

Jelas tetas air mata ini akan menjadi arti,
tetapi belum tentu berarti,
karena terkadang mereka hanya seperti memadamkan api,
bukan pencegahan terulang lagi.

Nasip ku malang tidak tahu berenang,
Tetapi kuatnya ombak membuat semua melayang,
Seandainya mereka cepat datang,
Aku sudah pasti berada di seberang...oh nasip ku tidak tahu berenang.

By: Fawer Full Fander Sihite




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline