Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Fauzil Adzhim

Siswa MTsN Padang Panjang

Maafkan Aku Teman

Diperbarui: 5 November 2023   07:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Satu hari pada Sabtu sore, saya alfin dan teman saya bernama Rendy sedang mengendarai motor dengan tujuan untuk menikmati sunset di dekat pantai.

Saat di jalan saya bertemu dengan geng motor, Lalu anak geng motor itu berkata "hey bro ayo kita balapan, siapa sampai disimpang itu duluan dia pemenangnya". 

Randy pun melarang ku untuk menerima tantangan tersebut, namun aku tidak mendengarkan perkataan rendy dan menerima tantangan itu "ayo siapa takut".

Pada akhirnya aku pun sampai di simpang itu duluan dan anak geng motor itu pun kalah.

Namun anak geng motor itu pun tidak menerima kekalahannya dan meminta mengulang balapan kembali, akan tetapi mengulang balapan ny pada tengah malam di jalan tol . "Hei ayo kita ulang kembali balapannya di jalan tol pada tengah malam siapa yang kalah harus membakar motor balapnya".

Pada saat mendengar tawaran tersebut Rendy pun melarang ku untuk menerima tawaran tersebut, karena bagi rendy tantangan itu dapat mengancam nyawa ku "Alfin, sebaiknya lu jangan menerima tantangannya deh, karena itu sangat berbahaya"

Aku Pun menjawab "ah nggk usah takut, aku jago balapan kok, tadi saja mereka kalah dari ku" Dengan rasa percaya diri karena sudah menang, aku pun menerima tawaran tersebut "ayolah" ucapku.

Tibalah pada malam yang ditentukan, orang pun ramai untuk menonton balapan mereka dan tibalah waktunya dimulai balapan, 3,2,1 aku pun langsung tancap gas.

Di saat sedang balapan, kecepatan motorku sekitar 300 km per jam dan di saat di dekat finish aku pun tidak bisa mengendalikan motorku dan aku pun terjatuh.

Aku pun terpental jauh dan membuat kaki kananku patah dan motorku rusak dan aku pingsan.

Saat terbangun aku sudah terbaring di rumah sakit dengan kakiku yang diangkat ke atas, dan aku pun melihat ke sebelah kanan ada ibu Randy yang sedang menangis.

 semenjak saat itu aku pun trauma dan berjanji tidak akan pernah balap liar lagi seumur hidupku




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline