Lihat ke Halaman Asli

Antara Senyum & Air Mata

Diperbarui: 22 Februari 2024   21:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di antara senyum yang menyamar,
Dan air mata yang mengalir deras,
Terpahatlah rindu yang dalam,
Menyelinap di setiap sudut hati yang terluka.

Senyum itu bagai sinar mentari pagi,
Hangat dan menyinari segala sesuatu,
Namun di baliknya tersembunyi luka yang terpendam,
Dan rindu yang tiada henti merayapi.

Air mata adalah penanda akan kepedihan,
Meratapi kehilangan dan kerinduan yang tak terobati,
Mengalir seperti sungai yang tak pernah berhenti,
Menyirami tanah kering hati yang rapuh.

Di antara senyum dan air mata,
Terukirlah kisah pilu yang tak terlupakan,
Rindu yang menyentuh setiap serpihan jiwa,
Menjadi saksi bisu akan perjuangan dan kehampaan.

Oh, betapa getirnya rindu yang menggelayuti,
Di antara senyum palsu dan air mata yang jujur,
Namun di dalamnya, tersimpan harapan yang terus membara,
Akan pertemuan di ujung perjalanan yang panjang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline