Lihat ke Halaman Asli

Debu Perantau

Diperbarui: 19 Februari 2024   01:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di tanah asing langkah merantau melangkah,
Jejak debu terbawa angin memayung rindu,
Anak merantau mencari arti dalam sunyi.

Di malam gelap, bintang menyinari langit,
Menemani langkah kaki yang tak berhenti,
Di pelukan mimpi, ia terus berharap,
Di antara asing, hati tetap teguh berapi.

Matahari terbit, berseri di ufuk timur,
Seolah menyapa, "Selamat datang, pejalan!"
Di jalan bebatuan, di lautan pasir terjal,
Debu perantau membawa cerita harapan.

Meski jauh dari kampung, ingatan tak pernah pudar,
Budaya dan pesona, terpatri di hati yang terluka,
Debu perantau, penghubung antara dua dunia,
Menyiratkan kisah, dalam puisi yang terukir abadi.

Jejak langkah anak merantau, tak pernah surut,
Di bumi yang baru, di negeri yang berbeda,
Mereka adalah pembawa warna, cinta, dan rindu,
Debu perantau, mengukir legenda dalam sepi dan sunyi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline