Lihat ke Halaman Asli

Fatmi Sunarya

TERVERIFIKASI

Bukan Pujangga

Wisata Religi ke Masjid Keramat Koto Tuo Pulau Tengah

Diperbarui: 18 Juli 2020   00:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tampilan luar Masjid Keramat Koto Tuo Pulau Tengah| Foto Fatmi Sunarya

Masjid Keramat Koto Tuo Pulau Tengah terletak di Desa Koto Tuo Pulau Tengah, Kecamatan Keliling Danau, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Dari Kota Sungai Penuh menuju lokasi Masjid berjarak sekitar 15 km dan memakan waktu sekitar 30 menit. 

Masjid Keramat Koto Tuo Pulau Tengah ini termasuk masjid tertua di Kerinci selain Masjid Agung Pondok Tinggi. 

Dibangun sekitar abad ke-18, menurut perkiraan sekitar tahun 1896 M. Masjid Keramat masih tegak berdiri dan masih dipergunakan untuk beribadah. Di zamannya Masjid Keramat ini merupakan masjid berarsitektur termegah di Kerinci. 

Penulis tertarik berwisata religi ke masjid-masjid setelah beberapa kali perjalanan melihat keberadaan masjid-masjid tua yang masih tegak berdiri walaupun kini masjid beton dibangun dengan megah. Namun aura masjid tua ini sangat menarik untuk kita berkunjung.

Foto Fatmi Sunarya

Ada beberapa peristiwa yang terjadi dan Masjid keramat ini terhindar dari peristiwa-peristiwa tersebut, sehingga diberi nama Masjid Keramat. Peristiwa-peristiwa itu diantaranya adalah kebakaran hebat yang terjadi tahun 1903 dan 1939, gempa bumi dahsyat di tahun 1942. Masjid Keramat ini selamat dari segala bencana.  

Kebakaran di tahun 1903 disebabkan oleh Kompeni Belanda yang mulai menjejakkan kaki ke tanah Kerinci dan masyarakat Pulau Tengah melakukan perlawanan. Setelah dilakukan perundingan dan gencatan senjata serta ditandatangani perjanjian, Kompeni Belanda malah membumihanguskan Desa Pulau Tengah. 

Masjid Keramat satu-satunya yang luput dari kebakaran sementara rumah penduduk di sekitarnya sudah hangus terbakar. Begitu juga peristiwa serupa yang terjadi di tahun 1939, Masjid Keramat kembali terhindar dari kebakaran dahsyat. 

Gempa bumi hebat juga melanda tanah Kerinci di tahun 1942 pada zaman penjajahan Jepang. Lagi-lagi Masjid Keramat luput dan tetap tegak berdiri diantara rumah penduduk yang luluh lantak karena gempa.

Walaupun begitu di masa penjajahan Belanda, pada tahun 1926 Pemerintah Belanda merenovasi Masjid Keramat yang terbuat dari kayu dengan tembok permanen serta lantainya menggunakan marmer yang didatangkan dari negeri Belanda. 

Arsitektur bangunannya tetap dipertahankan. Pemerintah Belanda juga mengeluarkan Monumenten Ordonantie STBL 238/1931 untuk melindungi keberadaan Masjid Keramat ini. Bisa dilihat di foto yang penulis ambil pada artikel ini.

Foto Fatmi Sunarya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline