Lihat ke Halaman Asli

Gajah Mada dan Borobudur yang di Mualafkan

Diperbarui: 22 Juni 2017   20:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 

 

 

Aku terlalu sibuk menulis opini orang, perspektif orang, asumsi orang, sampai tak ingat kapan terakhir menulis opiniku sendiri.  Juga terlalu lama menuliskan untaian puisi yang memuji keindahanmu adinda. Amboi, engkaulah alasanku untuk menulis. Senyummu yang tiada tara itu, membuatku lupa meletakkan titik dan koma.  Namun sekarang, bolehlah aku menuliskan sedikit pemikiranku. Aku berjanji tak akan meninggalkan senyummu yang aduhai itu. 

 

Baiklah, yaang pertama aku ingin mengomentari masalah tentang Gajah Mada dan Borobudur yang dimualaf- kan. 

Jika memang Gajahmada seorang muslim, ia tak akan bersumpah palapa.  Apakah muslim dibolehkan bersumpah membawa nama selain Allah?  

 

Jika Gajah Mada muslim, tak akan ada yang namanya imperium Majapahit. Yang ada imperium itu dibawah kekuasan Utsmaniyah, yang sedang galak-galaknya di tahun 1350 - 1389.

Islam saat itu melakukan ekspansi ke eropa untuk menundukkan Romawi, Vatikan hingga Hungaria. Lalu apakah Majapahit tunduk ke dalam wilayah Ottoman?  Atau Persia ketika itu?  Apakah ia Sunni atau malah Syiah? 

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline