Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Syifaun Naim

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Transformasi Pendidikan Pesantren Dulu, Kini, dan Nanti

Diperbarui: 17 Januari 2021   11:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan di Indonesia selalu berusaha untuk dapat mencetak individu yang berpengetahuan luas, memiliki kecakapan dalam mengamalkan ilmunya, dan terbentuknya moral yang baik. Tercatat ada banyak sekali bentuk pendidikan di Indonesia, baik yang bersifat formal maupun non formal. Semua mempunyai tujuan dan harapan yang sama, tak terkecuali dengan Pendidikan di pesantren.

Pesantren  adalah lembaga pendidikan murni Indonesia. Jauh sebelum sekolah formal didirikan, pesantren lebih dulu aktif dalam mencetak manusia yang berilmu  melalui pendidikannya. Dalam rekaman jejak langkah perjuangan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan, pesantren diakui mampu memberi pengaruh besar. Terbukti dengan banyaknya para kiyai yang diberi gelar pahlawan nasional oleh negara.

Seiring berjalannya waktu, pendidikan pesantren tidaklah mengalami kemunduran, justru menunjukan eksistensinya sebagai pendidikan pertama Indonesia yang terus berkembang. Keberadaan Madrasah, sekolah berbasis pesantren, pesantren modern serta perguruan tinggi dibawah naungan KEMENAG telah menunjukkan bahwa pesantren mampu mengintegrasikan antara keilmuan agama dan keilmuan sains.

Seiring perkembangan zaman di bawah arus globalisasi, pesantren juga menampakkan keunggulannya sebagai sistem pendidikan. Pembelajaran di pesantren turut andil dalam menyikapi globalisasi dunia ini. Dahulu pesantren dapat dikatakan sebagai lembaga pendidikan khususnya keilmuan agama. Namun seiring perkembangan zaman, pesantren tidak hanya fokus pada pendidikan yang bersifat Islami.

Saat ini banyak pesantren yang memberikan wajah pendidikan yang mampu mengintegrasikan antara keilmuan agama dan keilmuan umum. Jika dulu pesantren dikenal sebagai pendidikan tradisional, sekarang tidak lagi. Banyak dari pesantren yang tersebar luas di penjuru Indonesia yang mampu menorehkan prestasi di kancah internasional, itu menjadi bukti bahwa pendidikan pesantren telah mampu bersaing dengan ragam bentuk pendidikan lainnya.

Beberapa tahun terakhir, Kementrian Pendidikan Indonesia menekankan pendidikan karakter disetiap lembaga pendidikan. Padahal sejatinya, pendidikan karakter telah melekat dan sudah lama diimplimentasikan di pesantren. Pendidikan di pesantren tidak melulu hanya didalam kelas, melainkan semua kegiatan di pesantren merupakan bentuk pendidikan.

Ada banyak mekanisme yang disuguhkan oleh pesantren dalam mendisiplinkan serta membentuk tingkah laku dan akhlak kharimah para santrinya. Para santri di pesantren secara tidak langsung terbentuk baik sikap moral maupun akal pikirannya sekaligus. Kyai di pesantren selain mengajarkan ilmunya, juga secara langsung memberi contoh kepada para santrinya.

Pesantren yang merupakan hasil rintisan Walisongo secara teguh mempertahankan dan melestarikan budaya dakwah yang Walisongo contohkan. Para Walisongo menyuguhkan metode dakwah yang sangat indah dengan saling menghargai perbedaan dan tetap memberikan hak kepada saudara kemanusiaannya.

Sikap toleransi itulah yang sampai sekarang menjadi salah satu pelajaran penting di pesantren. Kita sadari Indonesia merupakan negara yang beragam, ada banyak perbedaan didalamnya. Maka, sedari dulu, kini, dan nanti pesantren terus berteguh dengan ajaran islam yang Rahmatal Lil A’lamin, yakni yang memberikan nuansa keramahan dalam berdakwah serta tetap menjaga persatuan dan kesatuan NKRI.

Pesantren telah terbukti secara nyata memberikan pendidikan dan pencerahan bagi masyarakat. Melalui pesantren, sumber daya manusia (SDM) yang religious, kreatif, inovatif, produktif serta berwawasan global dikonstruksikan. Pendidkan dipesantren secara faktual telah menjadi salah satu motor peubahan negara dan bangsa. Pada proses pendidikan, di pesantren tidak hanya menitikberatkan pada pembelajaran dan pemahaman ilmu agama tetapi juga memberi pengajaran terkait kedisiplinan diri, pendidikan karakter serta keterampilan hidup. Maka, sudah tidak diragukan para pelajar jebolan pesantren memiliki kepribadian yang lebih matang.

Berdasarkan catatan Kementerian  Agama Indonesia, sampai tahun 2020 terdapat belasan juta santri dan puluhan ribu pesantren berdiri diseluruh wilayah Indonesia. Menteri Agama Fachrul Razi menuturkan dengan detail, jumlah pesantren hingga tahun 2020 ini tercatat 28. 194 pesantren dengan 5 juta santri mukim. Jumlah tersebut belum termasuk santri yang bajak dari rumah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline