Lihat ke Halaman Asli

Farah Azzahra dan Intan Sevy

Dosen Pengampu : Indri Arrafi Juliannisa, SE, ME.

Apakah UMKM Digital Dapat Berperan Penting terhadap Pemasukan Negara?

Diperbarui: 28 Oktober 2021   22:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Usaha Mikro, Kecil, dan Menegah (UMKM) merupakan pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM saat ini mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,07% atau senilai Rp 8.573,89 triliun. UMKM juga dapat berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja sebesar 97% dari total tenaga kerja yang ada serta dapat menghimpun 60,4% dari total investasi.

Presiden Joko Widodo optimis generasi milenial dapat menjadi motor penggerak bagi para pelaku UMKM untuk naik kelas. Pada pembukaan Festival Usaha Milik Kaum Milenial (26/10/2020), Presiden Jokowi yakin bahwa teknologi dapat mempermudah dan mempercepat UMKM pada milenial untuk naik kelas. Dalam sambutannya beliau juga mengatakan bahwa para pengusaha milenial harus mampu mengisi peluang yang tumbuh pesat di tengah pandemi Covid-19, yang telah memaksa kita untuk beralih lebih cepat ke teknologi digital.

Menurut Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, generasi milenial Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak UMKM baru atau new UMKM sebagai kekuatan perekonomian Indonesia. Pada tahun 2030, Indonesia akan menghadapi bonus demografi di mana dari jumlah total penduduk, sebanyak 64% penduduk berusia produktif (15-64 tahun). Kondisi tersebut akan menjadi keuntungan bagi perekonomian Indonesia, jika penduduk usia produktif pada waktu yang ditentukan itu dapat dimanfaatkan secara tepat.

Pandemi Covid-19 telah memaksa masyarakat untuk beradaptasi terhadap teknologi, salah satunya adalah melakukan segala aktivitas secara online. Berdasarkan data BPS selama 7 bulan pandemi mencatat adanya peningkatan sebanyak 480% pada transaksi daring. Menurut Kemenko Perekonomian perkembangan ekonomi digital semakin pesat di tengah masa pandemi ini. Badan Pusat Statistik (BPS) tengah mengkaji potensi transaksi perdagangan elektronik (e-commerce) sebagai indikator penyokong produk domestik bruto (PDB). Menurut Presiden Jokowi, ekonomi digital saat ini menyumbang sekitar 4% dari total PDB Indonesia mengutip data BPS, PDB Indonesia pada 2020 mencapai Rp 15.434 triliun. Dengan demikian, nilai industri digital di Indonesia diperkirakan sekitar Rp 617 triliun.

Jumlah UMKM yang telah terjun ke dunia digital e-commerce sebanyak 8 juta unit, sedangkan pemerintah menargetkan hingga 2024 sebanyak 30 juta UMKM untuk melakukan digitalisasi.  Maka dari itu, diperlukan strategi agar UMKM dapat mencapai target yang diinginkan pemerintah tersebut. Beberapa strategi yang dapat dilakukan diantaranya adalah dengan memanfaatkan platform online di era digital, peran platform online sangat penting untuk ikut membantu bisnis UMKM berkembang, di mana saat ini masyarakat lebih memilih untuk melakukan segala aktivitas secara online dikarenakan lebih mudah dan terjangkau. Para pemilik UMKM dapat memanfaatkan platform online seperti komunikasi dengan pelanggan, sarana penjualan, dan terutama terkait dengan promosi produk. Dengan adanya platform online, promosi produk dapat dilakukan dengan cara yang lebih luas.

Selanjutnya, strategi lain yang dapat dilakukan adalah meningkatkan skill bisnis. Skill bisnis diperlukan agar bisnis dapat berjalan lancar dan maksimal sehingga dapat terus berkembang mengikuti zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan skill bisnis adalah dengan mengikuti pelatihan-pelatihan bisnis. Contohnya, seperti pelatihan Laju Digital yang diselenggarakan oleh Facebook Indonesia, mengikuti webinar atau seminar, dan workshop lainnya. Untuk pelaksaan workshop dapat dilaksanakan minimal dua kali pertemuan per bulannya di bawah pengawasan trainer, dalam pertemuan workshop perserta diajarkan tentang cara membuat dan mengelola akun bisnis di sosial media seperti Instagram, Facebook, dan cara membuat akun e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, Bukalapak, dan semacamnya. Serta pada workshop tersebut diberikan tips kepada peserta untuk menarik perhatian konsumen. Peserta juga diberikan pelatihan untuk membuat google ads sebagai bentuk promosi digital produk.

Selain itu, juga diperlukannya membangun hubungan antara UMKM digital dan warganet. Dalam pengembangan UMKM berbasis digital, para pelaku UMKM harus dapat berhubungan dengan warganet untuk menampilkan konten-konten kreatif. Melalui konten kreatif secara otomatis dapat menarik perhatian para warganet untuk ikut menyebarluaskan produknya. Hubungan ini bisa menjadikan produk yang ditawarkan UMKM akan dikenal luas oleh para warganet. Selain itu, sinergisitas yang dikembangkan adalah dengan menggunakan teknik reseller. Teknik ini menjadi saluran pemasaran yang sangat baik, dengan mengajak para warganet yang berasal dari generasi milenial untuk bisa ikut menjual kembali produk yang dihasilkan oleh UMKM.

Inovasi juga merupakan bagian yang paling penting dalam strategi menjalankan UMKM digital agar dapat terus mengikuti perkembangan zaman. Seperti yang diketahui bahwa dunia usaha sangat cepat berubah, hampir setiap harinya ada saja sebuah trend baru. Oleh karena itu, inovasi sangatlah dibutuhkan agar UMKM dapat bersaing dengan kompetitor di era digital saat ini. Inovasi akan menghasilkan produk UMKM berbeda dan istimewa dari produk pesaing yang lain.

Dukungan peran pemerintah dan Kementerian Koperasi dan UKM juga merupakan factor yang penting dalam upaya pengembangan UMKM digital, karena pelaku UMKM masih memerlukan banyak dukungan, bimbingan, dan permodalan yang mana hal-hal tersebut dapat bersumber dari pemerintah. Apabila sinegritas antara UMKM, pemerintah, dan stakeholder terjadi, maka dapat dipastikan dipastikan proses transformasi digital UMKM akan dapat berjalan sempurna, sehingga pemerintah dapat mewujudkan target dan harapanya yaitu memperbanyak UMKM berbasis digital. [1]

Dengan adanya era digital, diharapkan para pelaku UMKM dapat memanfaatkan kemajuan teknologi yang sudah ada. Dengan dibantunya teknologi, para UMKM harus bisa membuat inovasi produk yang berkualitas dan berdaya saing. Serta, para pelaku juga dapat mendaftarkan usaha mereka pada website atau e-commerce yang sudah ada sebagai sarana untuk promosi dan pemasaran produk usaha mereka, sehingga dapat meningkatkan jumlah penjualan dan pendapatan usahanya. Pemanfaatan yang dapat dilakukan dapat membuat akses pasar yang lebih luas dan membuka lapangan pekerjaan lebih banyak. Hal tersebut pada akhirnya dapat  memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan memberikan sumbangsih kepada pemasukan negara. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline