Lihat ke Halaman Asli

Faqih Ma arif

TERVERIFIKASI

Civil Engineering: Discrete Element | Engineering Mechanics | Finite Element Method | Material Engineering | Structural Engineering |

Sunyi dalam Diam, Teori Zig Zag yang Terlupakan dari Lengsernya Habibie

Diperbarui: 14 September 2019   23:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prof. Dr-Ing. BJ Habibie, Penemu teori Zig Zag/Suara.com

" ..Habibie's advocacy of a strange "zig-zag theory" of economics. He believed that cutting interest rates, then doubling them, then slashing them again, would reduce inflation. " ( TIme Magazine , June , 1998 )

Dollar pun menggila dan ganas pasca reformasi pada tahun 1997, nilai tukar rupiah anjlok dari Rp16.00 per USD menjadi Rp6.500 per USD. Sedangkan pada tahun berikutnya 1998 rupiah berhasil kembali ditekan dari Rp14.800 per USD menjadi Rp7.000 per USD.

Presiden baru kala itu berpikir keras untuk dapat mengendalikan dan menstabilkan perekonomian Indonesia karena krisis moneter. Turunnya mata uang Bath terhadap nilai tukar dollar Amerika, ternyata memiliki efek domino pada mata uang rupiah.

Ya betul, BJ Habibie yang baru saja menjadi presiden beberapa bulan itu adalah seorang teknokrat ulung. Kepandaiannya dalam ilmu teknologi sudah dibuktikan dengan banyak karya dan cipta, akan tetapi kali ini dia harus bisa memecahkan persoalan ekonomi, yang memang bukan bidangnya.

Salah satu Menteri senior  Singapura Lee Kuan Yew, bahkan sempat mengecilkan jerih payah Habibie dengan mengatakan bahwa dollar akan terus naik hingga Rp20.000 kalau Habibie yang menjadi presiden.

Akan tetapi fakta berkata lain, Habibie dapat menciptakan iklim sentiment positif dengan mengunci posisi rupiah pada nilai tukar sebesar Rp6.500. Fantastis! 

Suatu metode yang telah terbukti kehandalannya hingga saat ini. Mr. Lee Kuan Yew pun menelepon Habibie dan mengakui kehebatan pengendalian mata uang oleh Professor teknologi ini.

Mengenal Teori Zig zag
Teori ini sebenarnya telah dikenalkan pada awal November 1996. Teori ini disampaikan pada sebuah seminar yang di gelar oleh CIDES (Center for Information and Development Studies). Teori ini kemudian di sebut Habibie dengan nama "Teori Suku Bunga Zig Zag".

Dalam membuat teori ini Habibie tidak sendiri, beliau dibantu oleh Jusman Syafii Djamal. Di kisahkan bahwa Jusman berusaha keras untuk membuat simulasi model matematika selama tiga bulan tanpa henti. 

Simulasi model yang dimaksud adalah tentang kaitan suku bunga bank, inflasi, perubahan nilai tukar dalam tingkah laku kurva supply and demand dari dua jenis mekanisme pasar yang berbeda, teori ini pada akhirnya dikenal dengan nama teori "Zig Zag".

Teori Zig-zag digunakan untuk menurunkan suku bunga yang cenderung terus naik. Pada prakteknya, suku bunga sebesar 14 persen dapat di sulap menjadi  8 persen, tujuan dari teori ini adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, khususnya ekonomi nasional.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline