Lihat ke Halaman Asli

Rita Mf Jannah

Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Inversi Moral & Legitimasi Kekerasan: Pernyataan Ben-Gvir, Intersepsi Flotilla, dan Krisis Naratif Israel

Diperbarui: 6 Oktober 2025   12:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi penahanan aktivis (Sumber gambar: Meta AI)

Pernyataan Ben-Gvir bukan sekadar retorika ekstrem --- itu bagian dari strategi naratif untuk membalik moralitas dan melemahkan legitimasi kritik kemanusiaan

Pernyataan keras Menteri Keamanan Israel, Itamar Ben-Gvir, yang menyebut para aktivis flotilla sebagai "teroris", serta dorongannya agar mereka dipenjara daripada dideportasi, mencerminkan strategi naratif pembalik moral (moral inversion) di tengah konflik Gaza--Israel musim 2025. 

Sementara itu, intersepsi kapal kemanusiaan seperti Global Sumud Flotilla menunjukkan ketimpangan kekuasaan dan dinamika legitimasi antara aktor militer dan sipil. 

Tulisan ini mengeksplorasi bagaimana Ben-Gvir menggunakan wacana terorisme sebagai instrumen pembenaran tindakan keras negara, implikasi hukum dan etika internasionalnya, serta bagaimana rezim Israel menghadapi krisis naratif.

Latar Belakang & Konteks

*Flotilla Global Sumud (GSF) berupaya menyalurkan bantuan ke Gaza dan menembus blokade laut Israel.  

*Pada 1 September 2025, Ben-Gvir mengusulkan agar flotilla dan aktivisnya diklasifikasikan sebagai "teroris", sehingga Israel bisa melakukan penahanan dan tindakan keras.  

*Setelah kapal-kapal dilewati intersepsi oleh Angkatan Laut Israel, beberapa aktivis ditahan di penjara Israel, sementara Ben-Gvir menolak deportasi cepat dan menyerukan agar mereka "merasakan bau sayap teroris" sebagai hukuman simbolis.  

*Pernyataan Ben-Gvir mendapat kritikan dari negara-negara seperti Yunani, yang memprotes panggilan "teroris" terhadap aktivis flotilla yang berkewarganegaraan mereka.  

Kerangka Teoretik

1. Inversi Moral / Reversal of Morality

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline