Lihat ke Halaman Asli

Fajar

PEZIARAH DI BUMI PINJAMAN

Deportasikan Saja Dubes Inggris & Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Inggris

Diperbarui: 24 Juni 2015   14:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sekali lagi Indonesia "dikacangi" negara asing. Sikap pemerintah Inggris yang resmi membuka Kantor Perwakilan OPM di Oxford telah melukai hati Bangsa Indonesia. Apalagi motivasi pembukaan kantor ini untuk mendulang simpati publik internasional guna mendukung gerakan kemerdekaan Papua dari NKRI. Terlepas bahwa persoalan sparatis Irian sepertinya seolah-olah ditangani "setengah hati" oleh pemerintah Indonesia, langkah campur tangan Inggris secara terang-terangan dan terbuka yang memberikan suaka politik kepada "tokoh OPM paling dicari" dan membuka Kantor OPM tidak bisa dianggap remeh.  Jelas bahwa Inggris terlalu dalam mencampuri urusan politik dalam negeri.

Belajar dari lepasnya Timor-Timur, kali ini pemerintah Indonesia "jangan sampai kalah," dan JANGAN LEMBEK. Ketidaktegasan pemerintah Indonesia inilah yang seringkali dimanfaatkan oleh bangsa lain untuk merong-rong kesatuan NKRI: budaya dicuri, pulau dicuri, Timtim lepas, dan sekarang "Papua" semakin terancam. Jangan sampai sejarah terulang kembali, apalagi sudah mulai tampak jelas ada permainan pihak Inggris di belakang gerakan ini.

Oleh karena itu, perlu langkah tegas pemerintah Indonesia dengan cara segera menarik Dubes RI di Inggris dan kembalikan Dubes Inggris untuk Indonesia ke negerinya. Putuskan sementara hubungan diplomatik dengan Inggris sampai ada kesepakatan bersama bahwa pemerintah Inggris tidak boleh mencampuri terlalu jauh urusan dalam negeri negara Indonesia serta mengembalikan suaka politik yang paling dicari Interpol pada beberapa tahun silam yang menjadi inisiator pembukaan kantor perwakilan OPM di Inggris.

Presiden SBY tidak boleh lembek lagi dalam kasus ini!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline