PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara dengan banyak budaya pluralistik. Pluralisme adalah budaya yang beragam yang memiliki potensi tersendiri untuk membangun kemakmuran atau keragaman, budaya ini memiliki salah satu potensi tersendiri untuk membangun kemakmuran dan pemahaman ekonomi di negara ini.
melalui program keberlanjutan dan pengembangan masyarakat. sehingga memaksimalkan potensi. sebagai potensi komunikasi sosial yang tumbuh melalui berbagai interaksi antar masyarakat, karena optimalisasi potensi yang ada ini harus diwujudkan sebagai sumber daya sosial yang tumbuh melalui interaksi lain antar masyarakat dalam berbagai bentuk, beberapa di antaranya beragam, dari bentuk lain budaya masyarakat lokal, melalui sistem budaya takbenda seperti bahasa, tradisi, adat istiadat, adat istiadat, nilai moral, etika, agama, seni, kekerabatan, dan sebagian budaya tak berwujud sebagai alat komunikasi.
Istilah komunikasi mengacu pada proses menyampaikan pernyataan dari satu orang ke orang lain. Merujuk pada pengertian Ruben dan Stewart (1998:16) tentang komunikasi manusia, yaitu: Human Communication is the process through which individuals- in relationships , group, organization, and societies respond to create massage to adapt to the evironment and one another
SISTEM KOMUNIKASI SOSIAL
adalah hubungan sistematis antara posisi sosial atau kelompok dalam masyarakat. Sistem sosial dapat dianggap sebagai struktur sosial dan proses sosial, sistem sosial sebagai struktur berarti bahwa sistem sosial adalah ruang multidimensi di mana posisi berada, posisi sosial dan afiliasi kelompok yang didistribusikan. Di sisi lain, sebagai proses sosial, sistem sosial adalah proses di mana posisi dan kelompok sosial yang berbeda diikat bersama dalam hubungan yang sistematis satu sama lain. Dengan demikian, pengertian sistem sosial sebagai suatu struktur atau proses tidak dapat dipisahkan dari pengertian sistem sosial.
Selain itu, ada 2 jenis struktur parameter sosial, yaitu parameter nominal dan progresif, parameter nominal yang membagi anggota suatu komunitas menjadi kelompok-kelompok dengan batas-batas diskrit, yang tidak memiliki arti perbedaan tingkat. Beberapa contoh parameter nominal meliputi jenis kelamin, ras, agama, suku, klan, mata pencaharian, tempat kerja, tempat tinggal, status perkawinan, afiliasi politik, kebangsaan, dan bahasa. Parameter tersebut secara bertahap membedakan populasi suatu masyarakat ke dalam status sosial yang berbeda pada beberapa tingkatan (urutan peringkat status). Parameter ini tidak secara jelas membedakan antara kelas yang berbeda, misalnya pendidikan, pendapatan, kekayaan, prestasi, kekuasaan, otoritas, usia dan kecerdasan.
Dalam proses konstruksi sosial, konstruksi sosial merupakan tujuan atau sasaran dari perubahan yang akan dilakukan. Sistem sosial dapat didefinisikan sebagai seperangkat unit fungsional terpisah yang dihubungkan bersama untuk memecahkan masalah untuk mencapai tujuan bersama.
Sebuah sistem sosial yang terdiri dari subsistem dari subsistem sosial yang ada dalam konteks tertentu juga bisa menjadi sistem yang terpisah. Mengingat cakupannya yang luas, sistem sosial dapat diartikan sebagai suatu sistem yang sangat besar, misalnya suatu bangsa, suatu komunitas budaya, suatu komunitas sosial, dan suatu masyarakat. Namun, sistem sosial juga dapat berbentuk kelompok orang seperti kelompok atau organisasi
Teori konstruksi sosial komunikasi didasarkan pada beberapa asumsi dasar yang dirangkum oleh Robyn Penmman:
1. Tindakan komunikatif bersifat sukarela ketika komunikator dipandang sebagai pengambil keputusan dan memiliki pilihan sukarela.