Lihat ke Halaman Asli

Sexy Killers: Menguak Sisi Gelap dari Terangnya Sebuah Negeri

Diperbarui: 30 April 2019   13:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Penulis: Kelvin Ariel dan Muhammad Faiz Rizqi

Sexy Killers, film yang sedang dibicarakan hangat dijagat media. Film dokumenter garapan Tim Ekspedisi Indonesia Biru dan rumah produksi Watchdoc Image menguak kisah yang unik dari terangnya lampu di negeri ini. 

Dalam film dokumenter ini, Watchdoc mengangkat tema kerusakan alam serta pencemaran alam yang terjadi karena aktivitas tambang batu bara.

Aktivitas dari tambang batu baru itu meliputi mengambil batu bara dari dalam tanah, mendistribusikan hingga mengelola menjadi listrik. Seperti yang kita ketahui, pemerintah saat ini masih berorientasi menggunakan  batu bara, minyak, dan gas bumi dalam penyediaan listrik di seluruh Indonesia. 

Penggunaan energi bersih untuk kebutuhan listrik masih belum masif. Padahal, Indonesia merupakan salah satu negara yang menargetkan pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 29% pada tahun 2030.

Mengapa Batu Bara yang dipilih sebagai sumber energi dalam menghasilkan listrik di negeri ini?

Batu Bara adalah salah satu bahan bakar fosil yang tidak dapat diperbaharui. Namun, dibutuhkan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Sekitar 60% listrik yang dinikmati masyarakat Indonesia saat ini berasal dari PLTU, yang bahan bakarnya berasal dari Batu Bara.

Batu Bara merupakan sumber daya alam yang paling cepat dan murah untuk memproduksi listrik dibandingkan sumber energi yang lain. Dengan menggunakan Batu Bara, biaya yang dikeluarkan hanya Rp 600 per kwh, berbeda jauh jika dibandingkan dengan sumber energi yang lain. 

Biaya sumber energi gas adalah Rp 1000 per kwh, biaya bahan bakar minyak (BBM) adalah Rp 1600 per kwh, dan biaya energi matahari adalah Rp2900 per kwh. Inilah penyebab mengapa berbagai Perusahaan Tambang gencar mendirikan industri Pertambangan Batu Bara dan PLTU di berbagai daerah. Namun dibalik itu semua, jiwa setiap umat manusia rela dikorbankan.

Beberapa tempat yang terkena dampak Penambangan Batu Bara yang menjadi sorotan mata publik. Batu Bara yang didapat dari hasil menambang di Pulau Kalimantan. Dengan keberadaan perusahaan tambang tersebut yang lokasinya tidak terlalu jauh dari pemukiman warga, banyak warga yang merasa dirugikan terutama petani. 

Para petani mengalami masalah sanitasi hingga masalah 3.500 lubang bekas tambang yang telah merenggut 30 nyawa sepanjang 2018. Selain itu, terjadi pergeseran tanah yang dikarenakan lokasi penambangan yang dekat dengan pemukiman.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline