Lihat ke Halaman Asli

Fadly Bahari

TERVERIFIKASI

Pejalan Sepi

Asal Kata "Baka" dalam Frasa "Alam Baka" dan Kisah Kuno yang Menyertainya

Diperbarui: 30 September 2020   20:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(gambar: yesterdaysprophecy.com) 

"Baka" sesungguhnya adalah sebuah kata misterius yang memendam banyak rahasia dari dunia kuno. Ada banyak perdebatan serta kebuntuan pencarian di kalangan sejarawan dunia yang telah berlangsung ribuan tahun, terkait kata ini.

Mengapa kata "baka" ini dianggap penting? oleh karena, kata ini ada disebutkan dalam kitab suci, tiga agama Samawi (Yahudi, Kristen, dan Islam).

Umumnya sejarawan di kalangan Islam menganggap kata 'Baka' atau 'Bakka' yang disebut dalam Surat Ali Imran ayat 96 (Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia, ialah yang di Bakka, yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam), merujuk pada kota Makkah atau Mekkah di jazirah Arab.

Begitu juga dengan kata 'baka' yang disebut dalam kitab Mazmur 84:6 (Apabila melintasi lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat), oleh sejarawan Islam umumnya mengidentifikasinya sebagai Makkah atau Mekkah.

Terkait klaim sejarawan Islam ini, Sejarawan Ibrani maupun Kristiani umumnya terkesan tidak sependapat. 

Demikianlah, untuk lebih meramaikan polemik ini, dalam kesempatan ini saya akan mengajukan sebuah pandangan alternatif terkait asal usul kata 'baka'.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata 'baka' berarti: tidak berubah selama-lamanya; abadi; kekal - yang lebih merupakan definisi atau keterangan terkait sifat yang berlaku di "alam baka" yakni, kekal atau abadi.

Dalam penggunaannya, frasa "alam baka" umumnya kita temukan sinonim dengan frasa "alam kubur" atau "alam kematian".

Dalam semua mitologi bangsa-bangsa besar di masa kuno, mulai dari Jepang, Cina, Nusantara (Indonesia), India, Persia, Mesir, hingga Yunani, semuanya mengenal adanya "dunia bawah", atau "alam kematian", atau kadang juga disebut "Naraka atau Neraka". 

Penguasa dunia bawah, dikenal dengan banyak nama. Dalam tradisi Hindu / Buddha dikenal dengan nama Yama, di Persia Yima, di Fenesia Melqart, di Yunani Hades. Tapi nama  'Yama' nampaknya yang paling terkenal, dikarenakan terbawa seiring penyebaran ajaran Buddha ke berbagai wilayah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline