Apakah pembaca artikel ini sudah lihat judulnya? Iya betul uang seribu seluas sajadah. Ini bukan merupakan arti harafiah yang dimana uang seribu dibuat sebesar sajadah.
Tetapi maknanya adalah susahnya mendapatkan uang ketika hidup di dunia. Uang seribu dimaknai nominal yang sangat kecil dan seluas sajadah dimaknai dengan susah mendapatkannya.
Kalimat ini sebenarnya umum bisa ditempatkan kepada orang-orang yang tinggal dalam garis kurang mampu baik di pedesaan dan di perkotaan. Biasanya mereka bekerja serabutan, sekarang kerja belum tentu nanti bisa dapat kerja, itupun dengan jumlah uang yang minim.
Perputaran ekonomi dan inflasi sebenarnya menjadi kunci agar uang seribu itu tidak benar-benar seluas sajadah. Bantuan langsung tunai dan penyiapan infrastruktur dan kualitas SDM untuk bekerja adalah diantara obatnya.
Namun, hal itu tidak akan berpengaruh banyak bila inflasi harga kebutuhan pokok, percepatan kualitas kemampuan masyarakat dan penyiapan infrastruktur masih rendah.
Ditambah saat ini terjadi mulai memasuki krisis ekonomi yang melanda dunia. Indonesia sendiri mulai dirasakan dengan tingginya harga barang pokok dan mulai banyaknya pemecatan di perusahaan-perusahaan.
Hal ini bisa membuat bisa jadi menambah banyak orang yang merasa uang seribu itu sebesar sajadah.
Kalau mau ditanya solusi. Tentunya adalah penyiapan cadangan hal yang bersifat pokok. Hal ini seperti adanya simpanan uang dan bahan makanan. Namun, solusi tersebut hanya untuk jangka waktu tertentu, seperti saat covid 19 melanda.
Ketika ditanya sekarang tentu semua elemen harus saling bahu membahu. Tidak bisa hanya orang-orang tertentu saja yang bisa tenang ketika menghadapi krisis. Terutama yang menyelenggarakan perekonomian yaitu Kita dan Pemerintah.
Semoga saja uang seribu itu bisa lebih mudah didapatkan oleh kita. Dimana pun dan kapan pun, jangan sampai uang itu seluas sajadah.