Lihat ke Halaman Asli

Fadhilah PutriAmalia

Berisi tentang artikel

Membahas Pendidikan Karakter Anak Didik di Sekolah Dasar

Diperbarui: 4 Desember 2020   21:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Pendahluan

Istilah menurut (Umar Tirtahardja, 2005) dimana dalam mengembangkan pendidikan di Indonesia pada era ini ada beberapa landasannya yaitu landasan filosofi, sosiologis, budaya, psikologis dan ilmiah serta teknologi yang didukung oleh tiga azas pembelajaran yaitu azas tut wuri handayani, belajar sepanjang hayat dam azas kemandirian.

Penilaian sebuah pembelajaran di SD bisa diketahui dengan cara guru mengetahui peserta didiknya yaitu dengan mengetahui ciri-ciri kecerdasannya, salah satunya adalah evaluasi dilakukan secara tidak langsung kepada anak didik, menurut (Sari, 2014) dimana berupa: kemampuan untuk bekerja, menggunakan bahasa dengan sopan dan santun untuk menangkap sesuatu serta kemampuan untuk mengingat-ngingat.

Pelaksanaan pendidikan karakter melalui pilar sekolah yag didasarkan tiga alasan yang penting: 1. Perlunya memiliki karakter yang apik untuk menjadi sebuah bagian yang utuh dalam diri manusia. 2. Sekolah ialah ruang yang apik  dan efektif untuk melakukan proses pembelajaran dan pendidikan nilai-nilai. 3. Pendidikan karakter sangat penting dalam membangun masyarakat bermoral, pendidikan karakter juga memiliki tujuan utama yaitu kebijkan dan kebaikan. Pendidikan tentang kebaikan merupakan dasar demokrasi, maka dari itu dua nilai normal yang penting harus diajarkan dalam pendidikan karakter adalah rasa hormat dan tanggung jawab, pendidikan karakter diimplementasikan dengan pembinaan karakter peserta didik. cara pembinaan materi pembelajaran yang harus terbuka dan menguasai dalam kehidupan sehari-hari.

Pembahasan

Pendidikan memiliki suatu peranan yang penting dalam kehidupan manusia, karena bisa mempengaruhi perkembangan dalam seluruh bagian personal serta kehidupan. Perkembangan terhadap pandangan pelaksanaan belajar mengajar membawa konsekuensinya untuk pendidik dalam menaikkan sebuah peranan guru yang berkompetensi.

Guru yang berkompetensi lebih bisa mengatur kelas sehingga menghasilkan hasil belajar peserta didik ini lebih optimal, salah satu peran guru terhadap jalannya proses belajar mengajar guru menjadi evaluator atau evaluasi. Dalam belajar mengajar, pengajar harus menjadi motivator yang baik. Kegiatan evaluasi pembelajaran yang dimaksudkan merupakan buat mengetahui apakah tujuan yang dirumuskan itu sudah tercapai apa belum apakah juga materi yang diajarkan telah sempurna dan sesuai rancangan pembelajaran apa belum. Semua pertanyaan akan bisa dijawab melalui aktivitas penilaian pembelajaran, kemudian evaluasi pembelajaran pendidikan atau pada tingkat sekolah dasar ditinjau dan dikaji dari pendidikan karakter peserta didik.

Pendidikan karakter yaitu sebuah pembelajaran yang lebih mengarah pada sebuah penguatan dan pengembangan perilaku peserta didik secara utuh yang didasarkan pada suatu nilai eksklusif yang dirujuk oleh suatu lembaga sekolah. Pendidikan karakter ialah pendidikan yang terintegrasi dengan semua mata pelajaran, pendidikan karakter berpandangan bahwa setiap siswa mempunyai potensi untuk dikuatkan serta dimajukan menjadi lebih baik. Nilai-nilai yang dirujuk di sekoah dasar merupakan patokan untuk menguatkan dan mengembangkan perilaku peserta didik.

Kegiatan pembelajaran pendidikan dasar yang berbasis pendidikan karakter, dengan cara menanamkan nilai-nilai karakter yang dimasukkan dalam proses pembelajaran pada setiap mata pelajaran, materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap mata pelajaran perlu dikembangkan dan dihubungkan dengan konteks kehidupan sehari-hari melalui berbagai contoh nyata yang terjadi dalam lingkungan, dengan itu. Penanaman nilai karakter hendaknya dimulai dari keluarga dan lembaga sekolah. Melalui sebuah pendidikan karakter berharap peserta didik dapat tumbuh menjadi individu yang berkarakter mulai, penanaman nilai-nilai karakter dapat diintergrasikan dalam evaluasi pembelajaran dalam setiap mata pelajaran. (Rinjani, 2017)

Dikarenakan dalam mempelajari materi yang berkaitan dengan kebiasaan atau nilai-nilai yang gampang apabila dikaitkan menggunakan hal-hal yang tejadi dikehidupan sehari-hari melalui contoh yang lebih realita. Kaitannya menggunakan pendidikan karakter, dalam diri peserta didik yang akan membantuk keseimbangan antara kecerdasan dalam bidang akademik, kecerdasan emosional, serta kecerdasan spiritualnya. Fathurohman, dkk (2013), menjelaskan bahwa manfaat yang diperoleh menurut pendidikan karakter merupakan, siswa bisa mengatasi masalah personalnya, meningkatkan rasa tanggung jawab, bisa mengatasi masalah personalnya, meningkatkan rasa tanggung jawab, meningkatkan prestasi akademik, dan meningkatkan suasana sekolah ang kondusif.

Adanya pengkajian ulang pembelajaran berbasis pendidikan karakter bagi siswa di SD bertujuan untuk meningkatkan mutu penyeleggaraan dan hasil sebuah pembelajaran pendidikan pada sekolah yang merujuk dalam pencapaian pembentukan karakter serta akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan sinkron. Sesuai standar kompetensi lulusan. Melalui pendidikan karakter diperlukan peserta didik SD yang sanggup secara mandiri meningkatkan dan memakai pengetahuannya, serta menilik dan menginternalisasikan serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan ahlak mulia sebagai akibatnya dalam mewujudkan kondisi sehari-hari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline