Mohon tunggu...
Fadhilah PutriAmalia
Fadhilah PutriAmalia Mohon Tunggu... Lainnya - Berisi tentang artikel

Bismillah berkah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membahas Pendidikan Karakter Anak Didik di Sekolah Dasar

4 Desember 2020   21:16 Diperbarui: 4 Desember 2020   21:17 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dimana progam pendidikan peserta didik ini cenderung untuk mengembangkan harapan yang lebih baik untuk perilaku peserta didik, hasilnya seusai pelaksanaan dari progam pendidikan karakter, sangat diharapkan peringkat perilaku peserta didik dapat dilakukan dengan menggunakan standar yang lebih tinggi.

Pendidikan karakter adalah sebuah upaya menanamkan nilai-nilai moral dan budi pekerti kepada peserta didik melalui kegiatan pembelajaran. Pendidikan karakter dengan istilah transfer of value yang dijabarkan dengan memberikan nilai-nilai kebaikan dan memberikan telada terhadap peserta didik. Tujuan dari pelaksanaan pendidikan karakter yang dikemukakan oleh Asmani (2011:32) ialah untuk membentuk sebuah kepribadian agar menjadi seseorang yang baik. Dan proses penghayatan dari nilai-nilai pendidikan karakter ke dalam kegiatan pemvbelajaran melalui tahapan-tahapan yang secara tepat.

Asmai (2011:85) menyatakan bahwa nilai-nilai karakter tersebut dikembangkan melalui beberapa tahapan pengetahuan atau bisa disebut knowing, pelaksaan atai acting, dan kebiasaan atau habit. Untuk menanamkan nilai-nilai karakter yang baik yaitu moral knowing merupakan pengetahuan yang membahas tentang moral. Moral feeling yaitu penguasaan emosi perasaan dan moral action yaitu perbuatan sebuah moral atau tingkah laku.

Yang menjadi beberapa ciri-ciri kegiatan belajar mengajar adalah terjadinya sosialisasi antara tenaga pendidik dan anak didiknya. Masing-masing mempunyai tugas mendampingi anak didik dalam aktivitas belajar. Dalam aktivitas belajar ini anak didik diharapkan mencapai sebuah tujuan pembelajaran tertentu yang mencakup tujuan umum dan tujuan khusus. Sesuai dengan orientasi baru pendidikan, siswa menjadi titik utama dalam terjadinya proses belajar mengajat atau bisa disebut juga student center, maka standar keberhasilan proses belajar dan mengajar itu bergantung pada tingkat pencapaian pengetahuan, keterampilan dan rasa simpati oleh siswa. Oleh karenanya guru sebagai pembuat model dalam menyampaikan pembelajaran yang seharusnya mempertimbangkan karakteristik siswa baik sebagai individu maupun kelompok. Setiap satuan kelas memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Heterogenitas kelas menjadi salah satu kepercayaan yang harus dihadapi guru. Sebagai pembuat model pembelajaran guru juga harus menjadikan karakteristik sebagai acuan dalam proses pengelolaan dan menyampaikan materi pembelajaran.

Proses belajar mengajar pada sekolah dasar ini mempunyai motif yang beraneka ragam, menggunakan proses belajar mengajar dalam strata sekolah selanjutnya. Karakteristik anak didik itu sinkron terhadap tahap-tahap perkembangan siswa. Contohnya, keberhasilan pada bidang akademik disekolah dasar sebagai hal utama juga sebagai salah satu pencapaian keberhasilan seorang anak didik, karena itu penghargaan terhadap mereka dirasa sangat unggul. Perkembangan anak didik akan berjalan lancar menggunakan kompleksitas perkara yang dihadapi pendidik.

Kenyataan lain yang harus dihadapi pendidik ialah meski seorang guru menghadapi kelompok kelas dengan umur yang relatif sama tetapi pendidik tidak bisa memperlakukan sama terhadap perbedaan karakter siswa, karena setiap kelas itu beda dalam hal motivasi belajar, kemampuan belajarnya, taraf pengetahuan, latar belakang, & sosial ekonomi. Hal ini yang mengharuskan guru memperlakukan satuan kelas itu dengan pendekatan berbeda agar tidak terjadi kesalah pahaman.

Karakteristik universal pada dasarnya merujuk tentang kondisi anak didik, misal umur, kelas, pekerjaan, dan gender. Karakteristik siswa merujuk pada karakteristik spesifik yang dimiliki siswa, dimana karakteristik itu bisa mempenngaruhi sebuah tingkat keberhasilan pencapaian dalam tujuan belajar. Karakteristik siswa ialah ciri yang khusus dimiliki oleh masing-masing anak didik baik individu ataupun kelompok menjadi pertimbangan pada proses pengorganisasian pembelajaran. Ada seseorang tokoh yang mengaitkan ciri anak didik menggunakan penyebutan keadaan awal, dimana keadaan awal itu bukan hanya mencakup kenyataan dalam masing-masing siswa melainkan pula fenomena pada masing-masing pendidik.

Aalisis ciri awal siswa yaitu satu upaya yang dilakukan buat memperoleh pemahaman tentang tuntutan, bakat dan minat, kebutuhan serta kepentigan anak didik. Berkaitan dengan suatu progam pembelajaran tertentu. Tahapan ini dipandang sebegitu penting untuk mengingat banyak pertimbangan contohnya, siswa, perkembangan sosial, kultur, ekonomi, pengetahuan dan teknologi. Serta kepentingan progam pendidikan atau pembelajaran terentu yang akan diikuti siswa.

Karakteristik sifat yang dimiliki seseorang mencakup faktor-faktor kecerdasan, umur, syarat,sosial, serta ekonomi. Faktor ini adalah ciri yang sifatnya  generik secara tidak langsung ikut mempengaruhi sebuah keberhasilan siswa dalam menempuh kegiatan pembelajaran. Sedangkan kompetensi awal yaitu kemampuan yang sudah dimiliki siswa sebelum mengikuti pembelajaran, kompetensi yang sudah dimiliki sebelum mengikuti progam pembelajaran diklaim menggunakan istilah kata entry behavior. Kompetensi yang perlu dimiliki atau diisyaratkan sebelum mengikuti pembelajaran dianggap menggunakan kata keterampilan prasyarat ataupun prerequisite skill.

Simpulan

Dengan melalui pendidikan karakter diharapkan para peserta didik bisa tumbuh menjadi individu berkarakter mulia dan penanaman nilai-nilai karakter dapat diintergrasikan dalam evaluasi pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Pendidikan karakter ini sangat dubutuhkan karena bisa mengetahui bagaimana karakter peserta didik terhadap lingkungannya. Sebagai tenaga pendidik juga harus pintar-pintar memilih model yang tepat untuk menerapkan pendidikan karakter sebab pendidikan mempunyai peranan penting yang bisa mempengaruhi kehidupan manusia dan aspeknya hingga pendidikan itu sangat diperlukan. Bagaimana pun juga pendidikan karakter harus dipelajari sejak awal atau dini agar tidak terlambat dalam membangun karakter anak didik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun