Lihat ke Halaman Asli

Antara Rindu dan Sadar

Diperbarui: 13 Juni 2022   14:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sore yg sejuk menerpa. 

Di kota purwokerto tercinta.

Ditemani dengan hujan nan petir yg membara.

Pernankan saya, seorang pujangga yg sedang merindu.

Tetapi, rindu kali ini tertepiskan oleh sebuah sadar.

Kuselalu sabar dan sabar,

Kuselalu kuat dan kuat,

Kuselalu tabah dan tabah. Untuk persoalan rindu yg laranya tiada dua.

Menunggu tanpa pasti, bersabar tanpa kabar, dan menahan tanpa harus berbicara. Itulah sikapku, ketika mungkin  sebuah harap dan sebuah rindu telah tertepis oleh, "sadar".

Terimakasih wahai para pembaca.. 

Mohon maaf untuk tulisan kali ini tidak bisa terlalu panjang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline