Lihat ke Halaman Asli

EVRIDUS MANGUNG

TERVERIFIKASI

Pencari Makna

Seorang Pria dan Suara Pembisik di Pikirannya

Diperbarui: 4 Februari 2023   19:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pexels.com

Malam semakin larut. Sementara hujan tidak pernah berhenti. Butir-butir hujan yang berjatuhan di atas atap menimbulkan bunyi yang sedap di dengar. Dalam kamar sepi, seorang pria ditemani cahaya lilin duduk melipat kaki di lantai dan setengah menutup mata.

"Apa yang kau lakukan" kata suara lembut yang datang.
"Aku hanya duduk bersama pikiranku. Aku telah lelah dengan munculnya banyak pikiran dalam kepalaku. Saatnya aku hanya mau menonton datang dan perginya pikiran ini." jawab pria itu.

Pikiran pergi bergentayangan. Dia ingin merampas rumput hijau tetangga. Lalu pikiran berjalan ke pasar ikan merayu penjual ikan yang cantik. Terkadang pikiran ingin membongkar brankas uang rakyat. Pikiran terus bergentayangan pada pintu-pintu bambu ingin menguras isi rumahnya.

Suara itu datang lagi.
"Mengapa engkau tenang?" katanya
"Pikiran-pikiran telah pergi dan tidak pernah kembali." kata pria itu menjawab.

Pria itu semakin tenang dan ada senyum tipis di bibirnya.
Terasa ada kekosongan. Ketiadaan
Pikiran-pikiran itu pergi.
Hanya dirinya sendiri dalam ruang hampa.
Menikmati kebahagiaan tiada tara bersama suara nan lembut. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline