Lihat ke Halaman Asli

Evi Siregar

TERVERIFIKASI

Dosen-peneliti

Tampil Chic A La Parisienne, Tips Ini Bisa Dicoba

Diperbarui: 22 November 2021   23:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Dokumentasi pribadi.

Di antara kota-kota besar di dunia yang memiliki kemajuan yang sangat pesat dalam hal fashion, Paris merupakan salah satu yang diminati banyak orang, bahkan menjadi sorotan dunia. 

Bukan hanya Paris, tetapi Prancis secara umum sudah lama dijadikan sebagai pusat mode dunia. Bagaimana Prancis bisa menjadi pusat mode dunia? Apakah Paris, sebagai kota, memiliki sesuatu yang khas? Bagaimana tampil chic a la parisienne?

Perkembangan yang sangat pesat dalam dunia mode di Prancis dimulai pada masa kepemimpinan Louis XIV. Dia seorang pemuja keindahan. Pada masa pemerintahannya pakaian menjadi simbol kekuasaan.

Ciara FitzGerald menuliskan bahwa melalui fashion Louis XIV menjadikan Versailles istana yang paling glamor di seluruh Eropa. Tekstil menjadi ekspor nomor satu Prancis dan membuat iri raja-raja lainnya. 

Fashion adalah cara untuk mengomunikasikan aturan absolutnya dan itu menjadi salah satu taktik politik utamanya untuk menampilkan dirinya sebagai atraksi yang paling spektakuler di Versailles. Sementara itu, para bangsawan bersaing satu sama lain untuk menjadi yang paling modis, agar mereka bisa mendapatkan dukungan tertinggi dari raja.

Ciara FitzGerald menambahkan bahwa kemampuan Louis XIV dalam berpakaian merupakan strategi penting dalam usahanya untuk mendapatkan kekuasaan yang mutlak. Dia menciptakan citra kemewahan yang mengelilinginya, menciptakan citra abadi dirinya sebagai matahari di pusat galaksi metafora Versailles.

Kemewahan dalam berpakaian selama periode Louis XIV diturunkan ke generasi berikutnya. Pada masa pemerintahan Louis XVI hal ini (bahkan kemewahan dalam segala hal) mencapai tingkat yang amat sangat, sehingga menjadi salah satu penyebab pecahnya Revolusi Prancis. 

Meskipun film Marie Antoinette yang disutradarai Sofia Coppola tidak menceritakan secara keseluruhan mengenai kebijakan pemerintahan Louis XVI dalam hal mode, film ini tetap dapat dijadikan acuan bagaimana kemewahan dalam berpakaian di Prancis pada masa itu.

Pada masa Revolusi Prancis sempat muncul anti-fashion dan masyarakat mengadopsi pakaian kelas pekerja, tetapi gerakan ini ternyata tidak begitu menggema. Gerakan Rokoko (yang lahir di Prancis) yang tidak hanya mendominasi Prancis, melainkan juga hampir seluruh Eropa, terus bertahan. 

Pada masa itu lahir penjahit-desainer dan sejak itu desain-desain pakaian tidak lagi anomin sifatnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline