Lihat ke Halaman Asli

Erusnadi

Time Wait For No One

Puisi Akrostik Pesona Kebaya

Diperbarui: 4 September 2022   17:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perempuan-perempuan anggun sedang meniti jalan peradaban di semenanjung kepulauan

Enggan berpaling mata menyaksikan

Semua indah terlihat dihiasi tenunan yang beraneka ragam

O perempuan berkebaya yang ditaburi semerbak wangi bunga sedap malam

Nusantara persada telah memberi begitu banyak warisan nenek moyang yang mengilhami sebagaimana kisah- kisah perempuan di kerajaan nusantara, termasuk di Mataram

Apakah semua ini akan dinilai oleh UNESCO sebagai warisan dunia bukan benda?

Kemungkinan itu selalu ada

Entahlah, tapi yang pasti

Bagi perempuan Indonesia, putri-putri pertiwi yang merawat, dan mengenakan  kebaya itu tidak sebatas untuk penampilan semata namun sebagai manifestasi juga untuk menghargai perjuangan Kartini

Adiluhungnya budaya suatu bangsa itu tidak bisa dilepaskan dari peran kaum perempuan untuk melestarikan produk kekayaan nusantara

Yang tidak akan terpengaruh oleh arus westernisasi gaun yang serba pragmatis, dan terbuka

Apresiasi setinggi-tingginya bagi kaum perempuan yang masih mau memakai gaun kebaya yang kian adaptif modelnya di era milenial ini




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline