Lihat ke Halaman Asli

Filsafat Esensialisme dan Tokohnya

Diperbarui: 19 Mei 2020   11:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamualaikum wr wb

Aliran filsafat esensialisme merupakan aliran yang menginginkan manusia kembali kepada kebudayaan lama. Menurut mereka kebudayaan lama dapat memberikan kebaikan terhadap manusia. Mereka mengedomani kebudayaan lama dari masa peradaban renaisance (abad 11-abad 14 M).  

Aliran filsafat esensialisme memandang pendidikan yang harus bertumpu pada fleksibilitas dalam segala bentuk dan menjadi timbulnya pandangan yang selalu berubah-ubah serta kurang stabil. Nilai budaya dan nilai kemanusiaan terbentuk secara berangsur-angsur. Fungsi sekolah menurut aliran ini adalah menyampaikan aliran budaya dan sejarah terhadap generasi muda. 

Tokoh-tokohnya:

a. William C. Bagley, berpendapat bahwa fungsi utama pendidikan adalah menyampaikan warisan budaya pada generasi muda saat ini atau generasi yang akan datang melalui sekolah-sekolah atau institut atau lembaga pendidikan yang lain.

b. Johan Hendriks Pestaozy, berpendapat bahwa  sifat alam adalah cerminan manusia sehingga didalam diri manusia terdapat kemampuan wajar yang tertanam serta manusia memiliki hubungan langsung dengan Tuhan.

c. Frederick Breed, berpendapat bahwa pendidikan esensialisme lebih mendukung siswa didalam belajar yang didukung oleh wawasan orang tua.

d. L. Candy, berpendapat bahwa materi yang diberikan disekolah merupakan sumber nilai yang stabil untuk mengatur perilaku siswa untuk penyelesaian pada siswanya, karena materi merupakan sumber dari seorang guru untuk mencerna perilaku siswanya.  

Sekian dari saya..

Wassalamualaikum wr wb




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline