Mohon tunggu...
Ernanda CindyW
Ernanda CindyW Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Kejarlah Ilmu Sampai Ke Negeri Cina

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Esensialisme dan Tokohnya

19 Mei 2020   11:42 Diperbarui: 19 Mei 2020   11:35 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamualaikum wr wb

Aliran filsafat esensialisme merupakan aliran yang menginginkan manusia kembali kepada kebudayaan lama. Menurut mereka kebudayaan lama dapat memberikan kebaikan terhadap manusia. Mereka mengedomani kebudayaan lama dari masa peradaban renaisance (abad 11-abad 14 M).  

Aliran filsafat esensialisme memandang pendidikan yang harus bertumpu pada fleksibilitas dalam segala bentuk dan menjadi timbulnya pandangan yang selalu berubah-ubah serta kurang stabil. Nilai budaya dan nilai kemanusiaan terbentuk secara berangsur-angsur. Fungsi sekolah menurut aliran ini adalah menyampaikan aliran budaya dan sejarah terhadap generasi muda. 

Tokoh-tokohnya:

a. William C. Bagley, berpendapat bahwa fungsi utama pendidikan adalah menyampaikan warisan budaya pada generasi muda saat ini atau generasi yang akan datang melalui sekolah-sekolah atau institut atau lembaga pendidikan yang lain.

b. Johan Hendriks Pestaozy, berpendapat bahwa  sifat alam adalah cerminan manusia sehingga didalam diri manusia terdapat kemampuan wajar yang tertanam serta manusia memiliki hubungan langsung dengan Tuhan.

c. Frederick Breed, berpendapat bahwa pendidikan esensialisme lebih mendukung siswa didalam belajar yang didukung oleh wawasan orang tua.

d. L. Candy, berpendapat bahwa materi yang diberikan disekolah merupakan sumber nilai yang stabil untuk mengatur perilaku siswa untuk penyelesaian pada siswanya, karena materi merupakan sumber dari seorang guru untuk mencerna perilaku siswanya.  

Sekian dari saya..

Wassalamualaikum wr wb

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun