Lihat ke Halaman Asli

Muthiah Alhasany

TERVERIFIKASI

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Jangan Sepelekan Pemerkosaan Suami terhadap Istri

Diperbarui: 28 September 2019   06:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (go-dok.com)

Sebagai perempuan, saya sungguh sedih dan prihatin bahwa masalah pemerkosaan suami terhadap istri dianggap masalah yang lucu. Di beranda Facebook banyak dijadikan celotehan dan meme yang mengejek seakan kasus tersebut adalah hal yang mengada-ada, dijadikan bahan bercanda oleh banyak orang yang tidak sensitif.

Bersyukurlah kalian yang memiliki rumah tangga yang adem ayem tentrem, penuh romantika, dan kebahagiaan. Tapi sebenarnya tidak semua orang beruntung mendapatkan pasangan yang sesuai, atau idealnya belahan jiwa, tidak terlalu banyak konflik di dalam rumah tangga. 

Perlu diketahui bahwa sebagian perempuan mengalami nasib yang buruk, mendapatkan pasangan hidup yang salah. Akibatnya rumah tangga menjadi neraka dunia. Jangankan kebahagiaan, bisa selamat lahir batin saja sudah bersyukur. Selain itu, bisa menyebabkan kegilaan, hilang ingatan karena depresi yang tinggi.

Seharusnya kita mengingat tentang KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) yang masih sering terjadi di dalam masyarakat. Bukankan kita sudah banyak membaca bagaimana seorang suami atau istri membunuh pasangannya dengan darah dingin. Begitu pula dengan kasus pemerkosaan.

Bercinta, istilah kerennya making love atau berhubungan seks sesama pasangan tidak melulu sebagai sesuatu yang indah. Kalau salah satu pasangan memaksakan keinginan seksnya secara berlebihan, itu sudah masuk kategori pemerkosaan. Jangan mengira bahwa hanya karena mereka suami istri, lalu hubungan itu halal, bisa dilakukan kapan saja dan semaunya yang menginginkan.

Ajaran dalam agama Islam, Rasulullah bersabda kepada suami agar mempergauli istri dengan lemah lembut. Bahkan Rasulullah melarang suami memukul istri secara langsung, kalau melakukan kesalahan, hanya dianjurkan memukul dengan bantal agar tidak menyakiti istri.

Namun faktanya, bukan hanya dalam kehidupan sehari-hari suami melakukan kekerasan. Dalam persoalan hubungan seks ini juga sering ada perilaku menyakiti. Kasus yang paling ringan adalah memaksakan hubungan seks di saat istri sedang kelelahan atau sakit.

Tahukah kalian ada beberapa suami yang memaksa melakukan hubungan itu dengan tidak semestinya? katakanlah mereka memiliki kelainan atau juga hypersex. Ini yang  seringkali menyebabkan terjadinya pemerkosaan suami terhadap istri.

Kasus ini jarang terungkap karena budaya buruk kita yang selalu memposisikan suami lebih tinggi dari istri.

Contoh kasus adalah apa yang telah diceritakan seorang perempuan  di laman facebook. Ia mengalami pemerkosaan yang dilakukan oleh suaminya sendiri. Sang suami memaksakan hubungan seks beberapa kali dalam sehari. Hubungan itu tidak normal, dimana dia diikat oleh suaminya. 

Sang suami yang maniak seks ini memaksa hubungan anal seks berulang kali sehingga dia jatuh sakit. Bahkan di saat dia sakit, tetap dirudapaksa oleh laki-laki tersebut. Ketika dia melaporkan hal ini kepada polisi dan mengajukan cerai, tidak ada yang mendukungnya. Ia dianjurkan untuk rujuk. Tentu saja ia tidak ingin menderita seumur hidup, dia berusaha melepaskan diri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline