Lumpuhnya fungsi PBB dinilai menjadi penyebab utama kesulitan mengungkap kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di Istanbul 2 Oktober 2018. Hal itu menyulitkan langkah untuk meminta pertanggungjawaban atas pembunuhan brutal terhadap wartawan tersebut.
Karena itulah dalam kasus Jamal Khashoggi, Agnes Callamard, petugas khusus PBB, memandang perlunya PBB membentuk satuan tugas baru untuk memastikan keadilan atas pembunuhan yang ditargetkan seperti itu. Ia mendesak PBB untuk memperkuat perannya dalam melawan dugaan pembunuhan terhadap Khashoggi.
Callamard ingin PBB menerapkan "mekanisme" untuk melindungi jurnalis, bereaksi cepat terhadap ancaman terhadap mereka. Selain itu juga menyelidiki dugaan kasus penghilangan atau pembunuhan yang ditargetkan, dan membantu menyiapkan file hukum untuk penuntutan.
Rekomendasi itu disampaikan Callamard di hadapan Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa ketika dia mempresentasikan laporannya tentang pembunuhan Khashoggi. Jamal Khashoggi adalah kontributor Washington Post yang mengkritik Putra Mahkota Arab Saudi.
Agnes Callamard adalah pakar hak asasi manusia independen yang yang melaporkan temuannya ke PBB. Dia menekankan bahwa laporannya adalah penyelidikan hak asasi manusia dan bukan investigasi kriminal. Callamard terdorong untuk menyelidiki kematian Khashoggi yang dianggapnya sebagai kelumpuhan PBB.
Dalam laporannya, Callamard mempertanyakan kredibilitas penyelidikan Saudi terhadap kasus ini dan berpendapat bahwa pembunuhan Khashoggi berada di bawah "yurisdiksi universal". Dia meminta Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk memulai penyelidikan kejahatan internasional.
Bagi Callamard, jika komunitas internasional mengabaikan pembunuhan berencana untuk membungkam ekspresi damai dari kebebasan berpikir, itu membahayakan perlindungan yang menjadi sandaran semua hak asasi manusia. Dalam hal ini posisi jurnalis dalam keadaan terancam.
Secara khusus, ia menyerukan satuan tugas intervensi cepat untuk menyelidiki kasus-kasus tertentu, membantu otoritas nasional dalam penyelidikan mereka. Selain itu juga membantu mengidentifikasi aktor internasional mana yang bertanggung jawab untuk memastikan perlindungan jurnalis yang terancam.
Callamard mendesak penciptaan "instrumen permanen" yang terpisah untuk menyelidiki tuduhan pembunuhan atau penghilangan yang ditargetkan dan menyiapkan file untuk digunakan di pengadilan. Beberapa negara di dewan tertarik akan hal itu dan mempertanyakan bagaimana gugus tugas dapat diimplementasikan.
Sulit diwujudkan
Namun tampaknya keinginan Callamard sulid untuk diwujudkan. Lembaga apapun yang dibentuk khusus oleh PBB tidak akan menjadi solusi yang mencerahkan. Selama berada di bawah naungan PBB, justru lembaga semacam itu tidak bisa memiliki kekuatan yang dibutuhkan untuk mengadili kejahatan internasional.