Lihat ke Halaman Asli

Muthiah Alhasany

TERVERIFIKASI

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Mengintip Program Nol Sampah dari Turki

Diperbarui: 20 November 2018   15:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Daur ulang sampah (dok.anadoluagency)

Gaya hidup go green sudah berusaha diterapkan di berbagai negara, termasuk di negeri Ottoman. Kesadaran pemerintah dan masyarakat akan bahaya sampah plastik terhadap lingkungan semakin tinggi. Pemerintah Turki pun membuat program untuk meminimalisir sampah dengan Nol Sampah.

Tidak tanggungtanggung, program Nol Sampah diperkuat dengan  regulasi dan peraturan pemerintah. Kementrian LIngkungan Hidup dan Urbanisasi mengajukan Rancangan Undang-Undang ke parlemen. Dalam waktu dekat akan menjadi peraturan resmi untuk menanggulangi masalah sampah.

RUU tersebut bertujuan untuk meningkatkan standar yang lebih tinggi  bagi Turki untuk dalam perjuangan melawan limbah.  Dalam RUU telah diuraikan bagaimana kewajiban pusat perbelanjaan, sekolah dan kantor-kantor untuk melakukan daur ulang terhadap sampah yang dihasilkan.

Kebijakan Nol Sampah  sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari di negara ini. Di bawah undangundang tersebut, akan terus dikampanyekan pengurangan limbah untuk setiap instansi dan tempattempat pelayanan publik.

Stasiun bus, pusat perbelanjaan, lembaga-lembaga publik, kantor, sekolah, hotel dan rumah sakit akan diwajibkan untuk beradaptasi dengan zero waste yang inovatif. Jika disetujui oleh Parlemen, peraturan akan mulai berlaku tahun depan. Kota-kota juga akan ditugasi mengawasi pekerjaan tanpa limbah.

Turki memang terlambat untuk tren daur ulang dan pengelolaan limbah yang efisien. Selama ini daur ulang hanya dikenal di di kota-kota besar. Di sisi lain, ada kendala  tempat pembuangan sampah yang jumlahnya telah sangat menurun dalam beberapa tahun terakhir.

Ibu negara Emine Erdogan meluncurkan kampanye Nol Sampah  tahun lalu untuk menyelamatkan semuanya. Baik benda  dari kertas hingga logam yang dibuang, dipilah lagi  untuk digunakan di masa mendatang atau untuk didaur ulang. 

Kampanye ini pertama kali dimulai di Betepe Presidential Complex,  di ibukota Ankara dan segera menyebar ke lembaga-lembaga publik lainnya, termasuk kementerian serta perusahaan swasta seperti restoran.

Program  daur ulang Turki menyelamatkan lebih dari 30 juta pohon antara 2017 dan 2018. Lebih dari sekitar  1,7 juta ton limbah kertas dan karton didaur ulang tahun lalu dan dalam tiga bulan pertama tahun 2018.

Dalam beberapa tahun terakhir, Turki telah mulai memprioritaskan pengelolaan limbah. Pemerintah merasakan kekhawatiran atas meningkatnya kerusakan lingkungan. Setiap kota selayaknya  bertanggung jawab atas pengumpulan sampah dan meningkatkan sistem pengelolaan limbah mereka.

 Turki juga berhasil mendaur ulang lebih dari setengah botol plastik di pasar tahun lalu. Menurut angka resmi, dari 236.000 ton botol plastik yang terjual tahun lalu, 140.000 ton didaur ulang. Pada kuartal pertama tahun ini, 17.500 ton botol plastik didaur ulang untuk digunakan lagi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline