Lihat ke Halaman Asli

Nurdin Taher

TERVERIFIKASI

Keberagaman adalah sunnatullah, karena itu pandanglah setiap yang berbeda itu sebagai cermin kebesaran Ilahi. Surel : nurdin.en.te.70@gmail.com0

Masih tentang Geger Taat Pribadi, Revolusi Paradigma, dan Disorientasi

Diperbarui: 10 Oktober 2016   14:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sbr. gbr. : https://www.selasar.com/budaya/ilusi-taat-pribadi-dan-delusi-marwah-daud-ibrahim

Oleh : eN-Te

TV One (Sabtu, 08/10/2016) malam menyiarkan ulang acara Indonesia Lawyer Club (ILC) yang membahas tentang Geger Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Ketika acara tersebut disiarkan live pada Selasa (4/10/2016) malam, saya sedang dalam perjalanan darat dengan bus dari suatu daerah kabupaten di Sulawesi selatan menuju Makassar, sehingga membuat saya tidak sempat menyaksikan acara ILC yang mengangkat tema “Geger Dimas Kanjeng Taat Pribadi” itu. Padahal saya sangat ingin menonton dan mendengar acara yang disiarkan live itu, mengingat tema yang diangkat pada acara itu, memang sedang menjadi trending topic.

Geger Taat Pribadi

Jujur saja, saya sangat ingin menonton acara ILC yang mengangkat  tema geger penggandaan uang itu. Tapi, apa lacur, makusd hati ingin melihat perdebatan para narasumber yang hadir ketika itu, malah raga ini ada di atas bus. Karena itu, perdebatan utuh di seputar geger penggandaan uang ala Taat Pribadi itu tidak dapat saya saksikan secara lengkap.

Meski sedikit terobati rasa kecewa saya ketika menonton siaran ulangan acara ILC mengenai geger Taat Pribadi itu, tapi hal itu tidak cukup memberikan informasi lengkap. Mengingat siaran ulang tersebut merupakan hasil rekaman (recorded), dan pasti sudah melalui proses editing, maka banyak point yang mungkin bagi pemirsa itu penting, tapi oleh penyuntingnya dianggap tidak terlalu substansial, sehingga malah dipotong.

Sikap Apologie

Seusai menyaksikan siaran ulang acara ILC tentang Geger Taat Pribadi itu, saya mempunyai kesan, bahwa  sikap dan pendapat Marwah Daud Ibrahim, Ph.D.,  belum beranjak, masih tetap percaya dengan kesaktian patronnya. Pada intinya, Marwah Daud tetap bersikukuh dengan sikap dan pendapatnya mengenai kesaktian Taat Pribadi.

Menurut Marwah Daud, untuk memahami kesaktian Taat Pribadi harus dilihat dari berbagai dimensi. Kita tidak dapat menyelami lebih jauh, dan karena itu sudah pasti tidak dapat pula memahami fenomena Taat Pribadi hanya dengan pendekatan satu atau dua dimensi semata.

Pada kondisi sekarang, menurut Marwah Daud, bahwa kita baru sampai pada empat dimensi. Padahal masih banyak lagi dimensi lainnya (11 dimensi) yang belum sempat terkuak dan dikaji secara mendalam. Bila semua dimensi itu sudah dapat diselami maka fenomena Taat Pribadi ini, menurut Marwah Daud dapat diterima.

Banyak hal yang dikemukakan Marwah Daud untuk mempertahankan pendapatnya. Tapi, bagi saya alasan Marwah Daud, jika dilihat sepintas, terkesan bersifat apologi. Bagi Marwah Daud, apapun penilaian orang, ia tetap pada  pendapat dan keyakinannya, bahwa  Taat Pribadi memiliki “karomah”. 

Scientivic Revolution dan Perubahan Paradigma

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline