Lihat ke Halaman Asli

Dengan Layanan Kesehatan Inklusif Kusta Dapat Disembuhkan

Diperbarui: 24 Juli 2021   11:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Design by canva

Kusta masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia, karena menimbulkan masalah yang sangat kompleks, bukan hanya dari segi medis tetapi meluas hingga masalah ekonomi, sosial dan budaya karena masih terdapat stigma di masyarakat terhadap kusta dan disabilitas yang di timbulkannya, Pandangan buruk orang tentang penyakit kusta masih sangat memprihatinkan, tidak hanya pada sang pasien akan tetapi juga pada seluruh keluarganya yang dianggap sebagai penyakit kutukan dari Tuhan.

Tidak sedikit penderita kusta yang sembuh dari Penyakit ini. Penyakit kusta ini salah satu penyakit menular yang bisa diobati dan di sembuhkan, stigma tentang kusta pada masyarakat harus di hilangkan dengan memberikan edukasi bahwa penderita kusta pun memiliki hak yang sama baik dari segi pekerjaan, pendidikan termasuk juga kesehatan.

21,8 juta penyandang kusta yang sebagian besar mengalami disabilitas atau kecacatan Ganda secara sensorik dan motorik sering kali masih kesulitan dalam mendapatkan jaminan kesehatan sedangkan pemerintah wajib menjamin.

Seperti yang dikatakan oleh bapak Suwata dari Dinas kesehatan Kabupaten Subang bahwa di Subang termasuk dengan angka kecacatan tingkat II, apa makna dari kecacatan tingkat II ? keterlambatan dalam penemuan penderita kusta yang dapat diakibatkan oleh rendahnya kinerja petugas kesehatan dan rendahnya pengetahuan masyarakat
mengenai tanda-tanda dini penyakit kusta.

Dokpri. Emma


Untuk hal ini maka di buatlah forum SKPD atau kepanjangan dari Satuan Kerja Penyandang Disabilitas yang bekerja sebagai advokasi pemerintah daerah, mendampingi pasien untuk mendapatkan layanan kesehatan yang inklusif dan mengedukasi masyarakat. Dalam melakukan tugasnya Kabupaten Subang membuat upaya 4 Prioritas Kesehatan antara lain :

1. Kontrol, mengendalikan penyakit kusta dan membawa penderita pada pusat kesehatan agar segera mendapatkan pengobatan.

2. Pencegahan Kecacatan
karena kurangnya pengetahuan di masyarakat mereka tidak melakukan pengobatan secara dini.

3. Pemberdayaan mantan penderita kusta.
Bekas pasien penderita kusta yang sembuh di berdayakan agar berperan di masyarakat untuk mengedukasi, ikut menekan angka penularan dan kecacatan.

4. Pengurangan Stigma dan Deskriminasi
ini berkegiatan memberikan edukasi pada masyarakat agar lebih waspada dan tanggap untuk pengobatan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline