Lihat ke Halaman Asli

Mahendra

Sejarah mengadili hukum dan ekonomi, sebab sejarah adalah takdir, di satu sisi. *blog: https://mahendros.wordpress.com/ *Twitter: @mahenunja *FB: Mahendra Ibn Muhammad Adam

Proklamasi: Semangat Muda Masa Kini, seperti di Masa Lalu?

Diperbarui: 18 Agustus 2015   12:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Patung Sayuti Melik mengetik naskah Proklamasi ditemani BM Diah, di Museum Perumusan Naskah Proklamasi (histotia.id)"][/caption]

Keterbukaan terhadap kesepakatan dalam pandangan Prof Rhenald Kasali, akan menjadikan seseorang tidak mudah tersinggung dan lebih kreatif, percaya diri dan relasional dalam mengambil keputusan. Kritik demonstrasi bukanlah suatu kekerasan yang harus diakhiri dengan amarah.

Jika orang lain melanggar peraturan ia terbuka, dan mulai bertanya mengapa melanggar, salah peraturan atau salah manusianya. Ia mampu memilih siapa yang harus ditekan dan siapa yang harus dibina. Ia percaya kepada orang lain 100 persen dan baru mempersoalkannya setelah terbukti tidak dapat dipercaya. Ia tidak mengatakan ”Orang di sekitar saya tidak banyak yang dapat dipercaya. Mereka hanya mementingkan diri mereka sendiri dan tidak jujur”.

Menyangkut soalan ini, seandainya Soekarno dan Hatta masih memberi kepercayaan kepada Jepang terkait pemberian kemerdekaan ketimbang kepercayaan kepada golongan muda yang mendesak agar proklamasi segera dilaksanakan, tentu proklamasi menjadi terlambat atau bahkan tidak ada sama sekali kemerdekaan bagi bangsa Indonesia karena nusantara telah diburu oleh pendudukan Sekutu yang mengalahkan Jepang dalam perang Asia-Pasifik.

Wajar jika golongan muda kemudian ‘menculik’ Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok dan berdiskusi di sana dengan harapan agar kedua tokoh tersebut tidak terpengaruh oleh Jepang. Belakangan diketahui Jepang hanya mengambil simpati rakyat Indonesia dengan memberi kemerdekaan di masa sulit perang Asia-Pasifik. Akhirnya, kemerdekaan itu atas usaha mandiri bukan atas pemberian bangsa lain.

Demikianlah menunjukkan sikap golongan muda yang kritis, cepat tanggap dengan informasi perkembangan dunia, berani dan semangat. Perlu diketahui bahwa golongan muda mendapat informasi tentang kekalahan Jepang dalam perang dari BBC. Bagaimana dengan golongan muda di masa kini?

 

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline